Ponorogo, Jawa Timur (ANTARA) - Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa isu seputar manajemen keluarga menjadi perhatian partainya untuk memastikan masa depan Indonesia yang maju dan sejahtera.
"Ini sesuai dengan instruksi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk terus mendorong kesadaran dan menugaskan tiga pilar partai memberi perhatian kepada keluarga Indonesia," kata Hasto usai melantik Ketua Banteng Muda Indonesia (BMI) Jawa Timur di Gedung Kesenian Ponorogo, Minggu.
ia mengatakan PDIP selama ini digembleng oleh sejarah dan terpaan gelombang, namun ternyata PDIP tetap hidup, bahkan semakin besar.
Semua itu, katanya, hanya bisa dilakukan karena adanya dukungan rakyat. Oleh karena itu, PDIP wajib berjuang untuk rakyat dengan menggunakan seluruh ide dan gagasan cita-cita Bung Karno menyatu dengan rakyat dan mendatangkan program konkret untuk rakyat.
"Bagi PDIP, berpolitik bukan hanya berorientasi pada elektoral atau bagaimana meraih suara saat pemilu. Namun bagaimana memperhatikan rakyat pemilihnya," ujarnya.
Baca juga: Sekjen PDIP: Kandidat capres sudah ada di kantong Ibu Mega
Baca juga: Hasto: PDIP cari pemimpin yang berprestasi bukan pencitraan
Hasto mengatakan perhatian PDIP dimulai dari memberikan atensi kepada ibu-ibu, yakni ibu hamil harus dipersiapkan sebaik-baiknya untuk mencukupi gizinya.
"Semua itu agar ibu-ibu di seluruh Indonesia bisa melahirkan generasi muda dengan kapasitas otak yang hebat karena kebutuhan gizi dan protein yang tercukupi. Persoalan stunting yang dihadapi Indonesia bukan persoalan main-main," paparnya.
Secara nasional, kata dia, saat ini dari 100 anak Indonesia 22 terkena stunting. Ketidakcukupan makanan sehat akhirnya membuat 22 dari 100 anak Indonesia menderita kekurangan gizi dengan dampak tubuhnya pendek dan masalah otak.
"Kalau tubuh pendek bisa kita akali, tapi ketika kapasitas otaknya tidak menjadi anak yang cerdas, bagaimana Indonesia bisa menjadi bangsa yang hebat ketika dari anak-anak yang lahir di bawah usia 2 tahun, 5 tahun, tidak kita persiapkan dengan baik," ujar dia.
“Karena itu inti pesan Ibu Mega, Ibu Mega berpesan, ‘Hai ibu-ibu, perhatikan anak-anakmu, cukupi gizinya,” tambahnya.
Menurut Hasto, mencukupi gizi itu tidak harus mahal, misalnya ibu harus diberi pengetahuan mendalam mengenai bahan pangan sekitarnya yang selama ini kurang diperhatikan, namun sebenarnya sangat berharga. Contohnya daun kelor ternyata menyehatkan karena mengandung vitamin C yang luar biasa.
Keluarga dan para ibu rumah tangga, lanjut dia, harus punya kemampuan, misalnya berternak ayam. Dari sana, paling tidak bisa memberikan setidaknya 1 butir telur per hari untuk dikonsumsi anak umur di bawah dua hingga lima tahun.
“Begitu banyak makanan bergizi di sekitar kita. Makan teri itu bukan berarti miskin. Kita harus menyadari bahwa di (makanan) teri itu ada amino esensial yang tinggi. Pengetahuan akan kandungan gizi kacang hijau, kedelai, dan begitu banyak makanan bergizi yang harus kita berikan kepada anak-anak,” katanya.
Intinya, lanjut dia, Megawati menugaskan seluruh kader agar berpolitik untuk menyiapkan masa depan bangsa. “Kita tidak pernah lelah berjuang sampai Indonesia Raya betul-betul menjadi negara yang hebat,” tuturnya.
Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2023