Sydney (ANTARA) - Seorang profesor asal Australia yang disandera selama satu pekan oleh sekelompok bersenjata di wilayah terpencil Papua Nugini telah dibebaskan bersama dia warga setempat yang menjadi rekannya, lapor stasiun televisi Australian Broadcasting Corporation (ABC).
Sekelompok peneliti arkeologi yang terdiri dari seorang profesor yang bekerja untuk universitas Australia, dua lulusan universitas Papua Nugini dan seorang koordinator program disandera Minggu pekan lalu oleh sejumlah pria yang menuntut uang tebusan.
Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia tidak segera memberikan pernyataan terkait laporan pembebasan kelompok peneliti tersebut di negara Kepulauan Pasifik itu.
Sang profesor dan rombongannya sedang dalam perjalanan ke desa terpencil Fogoma’iu di wilayah Gunung Bosavi, dekat perbatasan Provinsi Southern Highlands dan Hela saat diculik.
Baca juga: Seorang sandera wanita yang ditawan di Papua Nugini dibebaskan
Pembebasan ketiga orang itu mengakhiri negosiasi dan operasi keamanan yang melibatkan polisi Papua Nugini dan personel keamanan yang ditempuh dalam kerangka konsultasi dengan pemerintah Australia dan Selandia Baru, kata ABC
Profesor itu tinggal di Australia tetapi berkewarganegaraan Selandia Baru. Nama ketiga yang disandera dirahasiakan karena masalah ini sensitif.
Sebelumnya seorang wanita yang juga salah satu dari tiga orang yang disandera, telah dibebaskan. Pada saat itu kepolisian Papua Nugini mengatakan sedang melakukan penyelesaian damai atas situasi yang terjadi.
Baca juga: Arkeolog Australia disandera di Papua Nugini
Sumber: Reuters
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023