Kuta (ANTARA News) - Badan Kesehatan Dunia (WHO) meminta PT Bio Farma (Persero) segera menyelesaikan pembangunan gedung yang akan dipergunakan untuk memproduksi vaksin influenza.

"Kita tidak tahu kapan dan di mana akan terjadinya pandemik influenza. Jadi, sebagai langkah antisipatif, pembangunan gedung produksi vaksin influenza itu harus segera diselesaikan," kata Asisstant Director for Innovation, Information, Evidence and Research WHO Dr Marie Paule Kieny kepada pers di sela Konferensi Jaringan Produsen Vaksin Negara-negara Berkembang (DCVMN) di Kuta, Bali, Rabu.

Menurut Kieny, saat ini Bio Farma sudah memproduksi vaksin influenza, namun kapasitasnya masih relatif kecil. Maka, langkah selanjutnya yang harus dilakukan oleh satu-satunya produsen vaksin di Indonesia itu adalah segera menyelesaikan gedung untuk tempat produksi vaksin tersebut sehingga kapasitasnya bisa ditingkatkan.

Menanggapi permintaan WHO tersebut Kepala Divisi Surveilance dan Uji Klinik Bio Farma, dr Novilia S Bachtiar, mengemukakan, pihaknya akan menyampaikan keinginan badan dunia itu kepada pemerintah (Kementerian Kesehatan).

"Saat ini kapasitas produksi vaksin Bio Farma baru cukup untuk memenuhi keperluan jamaah haji Indonesia. Jumlahnya 250.000 dosis per tahun. Kalau gedung produksi vaksin influenza sudah selesai kapasitas produksi ditingkatkan menjadi 20 juta dosis per tahun," ujarnya.

Novilia juga mengakui adanya transfer teknologi pembuatan vaksin dari WHO kepada B io Farma melalui Biken Institute di Jepang. Transfer teknologi dilakukan WHO terhadap 13 negara berkembang produsen vaksin lainnya.

Ia menilai jika pembangunan gedung produksi vaksin influenza sudah selesai maka Indonesia akan lebih siap dalam menghadapi pandemik influenza karena kapasitas produksi dipastikan bisa ditingkatkan. Saat ini pembangunan gedung produksi vaksin influenza di Bandung itu terhenti sementara,dan baru mencapai penyelesaian sekitar 80 persen.

Penyakit itu disebabkan virus influenza. Influenza mudah menular dan menyerang saluran pernapasan. Penularan virus influenza terjadi melalui udara pada saat bicara, batuk dan bensin. Virus influenza sangat menular bankan sejak satu hingga dua hari sebelum gejala influenza muncul. Hal itulah sebabnya penyebaran virus influenza sulit dihentikan.

Berlawanan dengan pendapat umum, influenza bukan batuk-pilek biasa yang tidak berbahaya. Gejala utama influenza adalah demam, sakit kepala, sakit otot di seluruh badan, pilek, sakit tenggorokan, batuk dan badan lemah. Umumnya penderita influenza tidak dapat bekerja atau bersekolah selama beberapa hari.

Di negara empat musim, setiap tahun pada musim dingin terjadi ledakan influenza yang banyak menimbulkan komplikasi dan kematian pada orang-orang beresiko tinggi.
(T.KR-IGT/B/M038)

Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2012