"Jadi seleksi mandiri disepakati dilaksanakan dengan soal ujian dan jadwal ujian yang sama antara PTN-PTN anggota,"

Banjarmasin (ANTARA) - Konsorsium Perguruan Tinggi Negeri Kawasan Timur Indonesia (KPTN-KTI) akhirnya menyepakati digelarnya seleksi mandiri bersama untuk penerimaan calon mahasiswa baru tahun akademik 2023-2024.

"Jadi seleksi mandiri disepakati dilaksanakan dengan soal ujian dan jadwal ujian yang sama antara PTN-PTN anggota," kata Direktur Eksekutif KPTN-KTI Andi Ilham Makhmud di Banjarmasin, Sabtu.

Gagasan untuk menyelenggarakan seleksi mandiri PTN secara bersama itu berkaca dari penyelenggaraan sebelumnya sehingga disepakati oleh forum pada Rakor KPTN-KTI kali ini di Banjarmasin, Kalimantan Selatan dengan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) selaku tuan rumah dan diikuti sebanyak 26 universitas dan politeknik dari total 42 PTN anggota KPTN-KTI.

Andi menyebut adanya kasus hukum terkait proses penerimaan calon mahasiswa baru yang terjadi pada tahun 2022 menyebabkan integritas PTN tercoreng.

Untuk menghindari hal tersebut terulang, maka diperlukan adanya mekanisme yang disepakati bersama mengatur pelaksanaan seleksi mandiri PTN demi menjaga proses penerimaan mahasiswa baru tetap bermartabat dan berintegritas.

Rektor ULM Prof Ahmad Alim Bachri mengatakan harus disepakati pula adanya PTN yang menerapkan standar khusus untuk kelulusan calon mahasiswanya.

Standar khusus yang dimaksud di antaranya berkaitan dengan jaminan terhadap pendidikan putra dan putri terbaik daerah masing-masing.

“Tidak bisa dipungkiri ada gap antara calon mahasiswa dari kawasan barat dan timur," katanya.

Sementara menurut Alim, lulusan perguruan tinggi diharapkan kembali ke daerahnya masing-masing untuk mengabdi sesuai kompetensi dan keilmuannya.

Hal ini menjadi masalah terlebih karena masih terjadi ketimpangan sarana dan prasarana di berbagai daerah di kawasan timur Indonesia.

"Maka diperlukan jaminan bagi putra-putri terbaik daerah untuk mendapatkan kesempatan belajar di perguruan tinggi dalam rangka pemerataan pendidikan dan SDM di Indonesia," tegasnya.

Para peserta rapat koordinasi Konsorsium Perguruan Tinggi Negeri Kawasan Timur Indonesia (KPTN-KTI) berfoto bersama. (ANTARA/Firman)


Ketua Presidium KPTN-KTI Adri Patton turut menyampaikan bahwa masih banyak anak-anak muda di daerah perbatasan yang tidak bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, salah satunya karena tidak adanya status kewarganegaraan yang jelas.

“Kita harus mendorong bagaimana perguruan tinggi di seluruh Indonesia dapat menerima anak-anak dari kawasan timur," tuturnya.

Diketahui Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) tahun 2023 dibagi dalam tiga mekanisme, yakni Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), dan Seleksi Mandiri yang dikelola oleh Balai Pengelolaan Pengujian Pendidikan Kemendikbud-ristek.

Untuk SNBP menerima minimal 20 persen dari total kuota mahasiswa baru di PTN, SNBT minimal 40 persen, dan seleksi mandiri maksimal 30 persen.
Baca juga: Komisi X DPR soroti perbaikan sistem seleksi mandiri di PTN
Baca juga: Kemendikbudristek: Lulusan Kampus Merdeka lebih cepat dapat kerja
Baca juga: SNPMB 2023, seleksi berkeadilan untuk masuk PTN

Pewarta: Firman
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2023