Pintu Air Kuro yang dibangun sejak zaman kolonial Belanda saat ini kondisinya sudah mulai rapuh dan bocor
Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur membenahi Pintu Air Kuro yang menjadi salah satu penyebab meluapnya Sungai Bengawan Jero akibat hujan dengan intensitas tinggi sehingga menyebabkan banjir di wilayah Kabupaten Lamongan.
"Sungai Bengawan Jero di Lamongan merupakan bagian dari Balai Besar Wilayah Sungai atau BBWS Bengawan Solo maka kewenangan sesungguhnya di pemerintah pusat. Sudah 3 tahun kami mengajukan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat supaya mendapatkan prioritas penanganan," kata Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa melalui keterangan tertulis di Surabaya, Sabtu.
Saat pengajuannya tidak pernah direspons, Mantan Menteri Sosial ini akan segera meminta izin kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat agar rekonstruksi Pintu Air Kuro bisa dikerjakan oleh Pemprov Jatim dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan.
Khofifah menjelaskan, Pintu Air Kuro yang dibangun sejak zaman kolonial Belanda saat ini kondisinya sudah mulai rapuh dan bocor.
"Menurut penjelasan dari Tim Teknis, Pintu Air Kuro merupakan salah satu titik simpul penyebab banjir akibat luapan Bengawan Solo di Kabupaten Lamongan," ujarnya.
Terkait anggaran rekonstruksinya, Gubernur mengambil kebijakan agar pengerjaan Pintu Air Kuro dikebut dengan menggunakan biaya tidak terduga sharing antara Pemkab Lamongan dan Pemprov Jatim senilai total Rp65 miliar.
"Sepertiga anggaran berasal dari Pemkab Lamongan, sedangkan sisanya dari Pemprov Jatim," katanya.
Ia mendorong, proses pengerjaannya secepat mungkin karena banjir di Kabupaten Lamongan bisa menggenang berbulan-bulan lamanya.
"Ke depannya titik-titik simpul lainnya seperti bendungan Tambak Ombo dan lainnya juga akan segera diurai hingga banjir di Kabupaten Lamongan benar-benar tuntas terselesaikan," ujarnya.
Diharapkan BBWS Bengawan Solo juga akan melakukan normalisasi dan dari pemerintah pusat memberi atensi program penanganan banjir luapan Bengawan Solo yang bisa menggenangi beberapa perkampungan di Kecamatan Deket dan Glagah hingga berbulan bulan.
"Semoga program ini mendapat penguatan anggaran dari pusat sesegera mungkin," demikian Khofifah Indar Parawansa.
Baca juga: Ketua Banggar DPR terima proposal penanganan banjir Bengawan Jero
Baca juga: 60 KK terdampak banjir Lamongan akibat saluran irigasi meluap
Baca juga: Banjir Lamongan rendam 5.947 rumah di enam kecamatan
Baca juga: BBWS Bengawan Solo kirim pompa atasi banjir di Lamongan
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023