Jakarta (ANTARA) - Penulis novel Ita Sembiring kembali meluncurkan novel romansa terbarunya berjudul “Unfinished Story” yang menceritakan kisah cinta terinsipirasi dari kisah sehari-hari orang-orang disekitarnya.
Terhitung ini adalah novel ke-23 miliknya yang sudah ia terbitkan.
“Daily banget, misalnya pas orang baca yang mungkin dia juga mengalami hal yang sama, bisa saja terjadi sama dia, bisa terjadi sama orang lain tapi apakah dia bisa menyelesaikannya dengan baik atau malah hancur,” ucap Ita saat peluncuran novelnya di Jakarta, Jumat.
Kisah dalam buku ini menceritakan tentang Angelo dan Abita yang merupakan sepasang sahabat namun diantara mereka terdapat rasa cinta.
Baca juga: Nia Ramadhani luncurkan novel "Cerita Ade" di lokasi rehabilitasi
Namun diawal cerita, dua sahabat tersebut harus terpaksa berpisah karena Angelo harus pergi keluar negeri, meninggalkan Abita yang bergumul dengan kegalauan. Selain karakter Angelo dan Abita, juga ada karakter lainnya yang memiliki kisah seputar percintaan dan pertaruhan komitmen yang tidak kalah menarik untuk dibaca.
Ia menjelaskan terinspirasi untuk menulis tema ini karena saat ini banyak yang mengalami kejadian tersebut dan mendapat cerita-cerita yang ia dengar disekitarnya, bahkan cerita orang yang tidak dikenalnya ditempat umum.
Ita mengaku dalam menyelesaikan buku ini, ia membutuhkan waktu empat tahun karena sempat terkendala pandemi, yang membuatnya hilang harapan untuk meneruskan novel ini.
“Sempat terhenti lama hampir empat tahun karena pandemi, harusnya punya banyak waktu tapi ternyata enggak karena sibuk sama pikiran apa yang terjadi besok, justru terhenti kreativitasnya. Biasanya tiga hari sampai seminggu buat novelnya, yang 1 tahun ada,” ucap Ita.
Ia menargetkan pembaca novelnya ini untuk pasangan muda yang baru menikah maupun yang sudah lama menikah namun merasa hubungannya sedang berada dalam masa kritis karena rasa cinta yang sudah mulai terkikis.
“Tanpa bermaksud menasehati, lebih ke sharing saja bahwa kalau terjadi kayak gini mungkin bisa nyoba saran seperti di buku. Kan enggak semudah pindah ke orang lain apa akan menyelesaikan masalah. Menurutku cinta bisa pudar tapi yang nggak pernah luntur itu komitmen, bagaimana menjalani komitmen itu,” ucap penulis asal Kudus, Jawa Tengah ini.
Dengan nada cerita dan pengemasan cerita yang story telling, Ita berharap banyak orang terbuka pikirannya bahwa masalah yang dihadapi bisa jadi juga dihadapi orang lain dan bisa menikmati bukunya seperti sedang didongengkan. Selain itu, menulis juga diartikan Ita sebagai terapi jiwanya, sehingga jika bermanfaat untuk dirinya, ia juga ingin memberikan manfaat pada pembacanya.
Novel ini dijual dengan harga Rp 50.000, dimana setiap 20 persen penjualannya akan didonasikan pada pejuang kanker anak. Bagi pembaca yang ingin mendapatkan buku ini, Ita membuka pemesanan awal (pre-order) yang bisa didapat dengan menghubungi media sosial Ita Sembiring. Saat ini ia sudah mencetak sebanyak 1000 eksemplar dan sudah dipesan sebanyak 200 buku.
Baca juga: Tren penulis novel digital lahirkan talenta penulis baru
Baca juga: Adaptasi animasi dari novel fiksi ilmiah China dirilis
Baca juga: Blake Lively dan Justin Baldoni ambil peran di film "It Ends With Us"
Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023