Hohhot, China (ANTARA) - Jumlah korban tewas akibat runtuhnya tambang di Daerah Otonom Mongolia Dalam, China utara, bertambah menjadi enam orang, sementara 47 lainnya masih hilang, demikian menurut kantor pusat penyelamatan pada Jumat (24/2).
Tim penyelamat telah berhasil menyelamatkan enam orang dari puing-puing, setelah tambang terbuka itu runtuh di Wilayah Alxa Kiri (Alxa Left Banner) pada Rabu (22/2) sekitar pukul 13.00 waktu setempat.
Enam orang yang terluka itu telah dilarikan ke rumah sakit di Daerah Otonom Etnis Hui Ningxia, China barat laut, dan saat ini berada dalam kondisi stabil setelah mendapatkan perawatan tepat waktu dan efektif.
Keenam orang yang terluka itu sebagian besar menderita luka di bagian kepala, pinggul, dada, tangan, dan anggota tubuh bagian atas, menurut Wang Benzhou, seorang dokter yang bertanggung jawab di bangsal bedah, di rumah sakit rakyat Kota Qingtongxia.
Tim ahli medis khusus telah dibentuk untuk perawatan setiap pasien, kata Wang.
Penyebab runtuhnya tambang batu bara tersebut sedang diselidiki. Mereka yang terlibat saat ini berada dalam pengawasan polisi.
Otoritas daerah setempat meluncurkan pemeriksaan keselamatan kerja besar-besaran menyusul kecelakaan tambang ini, demikian Xinhua.
Pewarta: Xinhua
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2023