Yang paling penting itu mempermudah semua perizinan, sesudah itu berikan insentif.
Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi VII DPR RI Abdul Wahid mendukung komitmen Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia untuk mengenjot investasi pada tahun 2023.
"Komitmen itu dalam menjalankan roadmap hilirisasi industri sebagai wujud transformasi ekonomi di Indonesia," kata Abdul Wahid dihubungi di Jakarta, Jumat.
Abdul Wahid mendukung kebijakan pemerintah melakukan hilirisasi terhadap beberapa komoditas unggulan seperti bauksit, timah, dan tembaga. Alasannya, lewat kebijakan hilirisasi, ekonomi nasional terus tumbuh, peluang lapangan kerja terbuka, dan meningkatkan investasi di Indonesia.
"Hilirisasi itu menurut saya sebuah keharusan, memang harus disegerakan dengan roadmap yang jelas. Kalau tidak, kita akan terlambat oleh waktu dan pasar," katanya menegaskan.
Selain itu, dukungan mempercepat hilirisasi harus oleh kementerian lain agar kebijakan ini cepat terealisasi. Dukungan kementerian lain ini agar mempermudah para investor berinvestasi di Indonesia, khususnya soal perizinan.
"Kalau mau cepat, ya, harus sinergi, jadi tidak hanya dari satu kementerian, tetapi semua kementerian melakukan hal yang sama. Paling penting itu kemudahan perizinan hingga kemudahan pengurusan soal lahan," jelasnya.
Abdul Wahid tidak ingin kebijakan hilirisasi hanya menjadi slogan semata. Oleh karena itu, kebijakan tersebut harus terwujud karena parameter dari nilai tambah dan pertumbuhan dari seberapa besar investasi.
"Nilai tambahnya baik itu dari sisi peluang tenaga kerja maupun dari sisi fiskalnya," ujarnya.
Optimisme pemerintah, lanjut dia, harus linear dengan kebijakan konkret di lapangan agar target tercapai, yakni meningkatnya ekonomi nasional hingga terbukanya lapangan kerja.
"Optimisme itu bagian dari rangkaian kerja. Namun, tidak boleh terlena walaupun pada tahun ini menunjukkan perbaikan ekonomi. Akan tetapi, target-target harus tercapai, terutama hilirisasi," katanya.
Ia meminta agar Menteri Investasi memudahkan perizinan bagi para investor sekaligus memberikan insentif kepada para calon investor, terutama bagi investor dalam negeri.
"Yang paling penting itu mempermudah semua perizinan, sesudah itu berikan insentif," pesannya.
Baca juga: Generasi "sandwich" harus punya aset finansial, bantu sumber pemasukan
Baca juga: BPK periksa pengeolaan kredit, investasi, dan operasional BTN
Pewarta: Fauzi
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2023