Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Barat menargetkan sekolah-sekolah di wilayah tersebut secara bertahap menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
"Tahun ini target dua sekolah sudah menggunakan PLTS. Setiap tahun target dua sampai tiga fasilitas sosial harus pakai PLTS," kata Kepala Seksi Energi Suku Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Sudinakertrans)
Jakarta Barat, Angga Septian saat dihubungi di Jakarta, Jumat.
Angga menilai sekolah merupakan sarana yang tepat untuk mengajarkan anak-anak dan warga sekitar tentang manfaat dari pengguna PLTS.
Dengan pemberian pengetahuan sejak dini tentang PLTS, diharapkan warga dapat menerapkan manfaat tenaga surya untuk aktivitas sehari-hari di masa depan.
Angga melanjutkan program penerapan PLTS di fasilitas sosial ini sudah berlangsung sejak 2019. Namun demikian program tersebut sempat berhenti di tahun 2020 dan 2021 karena pandemi COVID-19.
Baca juga: Sasar milenial Jakarta, Satset Gerilya bahas PLTS terapung
Program tersebut dilanjutkan kembali di tahun 2022 dan 2023. Total ada 10 fasilitas sosial di Jakarta Barat yang sudah menerapkan penggunaan PLTS di antaranya SMPN 88, SMPN 190, SMPN 54, SMPN 201, SMPN 224, SMPN 22 dan Puskesmas Kembangan.
"Ada beberapa SDN di kawasan Cengkareng yang juga sudah menerapkan PLTS," kata Angga yang menambahkan pihaknya tengah melakukan peninjauan ke lima sekolah guna mencari dua yang layak untuk menerapkan PLTS.
Saat ditanya sekolah yang sedang dalam pantauan, Angga enggan menjelaskan. Dia juga tidak menjelaskan anggaran yang dikeluarkan untuk penerapan PLTS di dua sekolah tahun ini.
Dengan upaya tersebut, dia berharap budaya penggunaan PLTS di wilayah Jakarta Barat bisa diterima masyarakat.
Pewarta: Walda Marison
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023