Kapasitas capres alternatif itu bisa jadi cawapres.
Makassar (ANTARA) - Pakar politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai Ridwan Kamil memiliki kesempatan untuk maju bertarung pada Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2024.
"Dia punya kesempatan lebih besar dari yang lain," kata Ujang Komarudin saat dikonfirmasi wartawan menanggapi hasil survei calon presiden (capres) alternatif, Jumat.
Ujang menilai adanya dorongan capres alternatif adalah merupakan bagian dinamika demokrasi yang terus berkembang menjelang Pemilu 2024.
Kendati demikian, figur-figur yang bermunculan sebagai capres alternatif, kata peraih gelar di Universitas Indonesia itu, lebih pas dijadikan sebagai calon wakil presiden (cawapres).
"Secara pribadi kalau saya melihatnya kapasitas capres alternatif itu bisa jadi cawapres," kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini menambahkan.
Sebelumnya, hasil survei Litbang Kompas pada tanggal 25 Januari sampai dengan 4 Februari 2023 menyebutkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebagai capres alternatif dengan elektabilitas tertinggi.
Bahkan, dalam survei Populi Center 25 Januari s.d. 2 Februari 2023 pria dengan singkatan RK ini juga menjadi figur paling disukai oleh masyarakat. Mantan Wali Kota Bandung tersebut berada di puncak hasil survei untuk posisi cawapres.
Baca juga: Pengamat sarankan Partai Golkar dorong Ridwan Kamil jadi cawapres
Baca juga: Pemprov Jabar tegaskan upaya atasi kemacaten Bandung Raya dimulai
Sebagai capres alternatif, elektabilitas RK berada di angka 22,7 persen, lebih unggul daripada Sandiaga Uno di posisi kedua dengan elektabilitas 7,3 persen dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di posisi ketiga dengan elektabilitas 5,8 persen.
Peneliti Litbang Kompas Eren Marsyukrilla menjelaskan bahwa munculnya potret capres alternatif dalam hasil survei Litbang Kompas memang tidak lepas dari dinamika politik. Meski begitu, sampai waktu pendaftaran nanti masih dimungkinkan terjadi perubahan.
"Capres alternatif yang muncul ini merupakan orang-orang yang potensial juga untuk bisa diusung oleh koalisi nanti. Bila tidak sebagai capres, mereka dinilai cocok menjadi cawapres," ungkapnya.
Eren mengemukakan bahwa survei Litbang Kompas tersebut juga mengukur figur yang cocok mendampingi Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, maupun Anies Baswedan sebagai capres unggulan.
Dengan modal popularitas, pengalaman bertarung, dan menang dalam pemilu, menurut Eren, RK dan Sandi pantas diperhitungkan untuk dijadikan cawapres. Apalagi, elektabilitas RK sebagai capres alternatif jauh di atas nama-nama lain.
"Karena Ridwan Kamil sudah pernah menang pada pemilihan wali kota, sudah pernah menang pemilihan gubernur. Para capres alternatif ini juga punya potensi memperluas dukungan suara bila dijadikan cawapres," katanya.
Pewarta: M. Darwin Fatir
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2023