"Karena atlet tinju dari Papua Barat pernah jadi andalan Indonesia," kata Marciano di Manokwari, Jumat.
Ia mengatakan pengurus KONI Papua Barat periode 2022-2026 yang telah dilantik harus bekerja maksimal menggali potensi atlet tinju dari seluruh kabupaten di wilayah tersebut.
Setelah itu, atlet-atlet tinju diberikan pembinaan dan pelatihan secara intens agar mampu menjadi petinju profesional yang tangguh.
"Saya yakin Papua Barat masih punya bibit-bibit muda yang berpotensi," ujar dia.
Menurut Marciano ada beberapa hal yang perlu diperhatikan KONI Papua Barat yaitu jeli melihat atlet tinju potensial dari sisi postur, memantau perkembangan selama masa pelatihan, dan memberikan kesempatan bertanding sebanyak mungkin.
Penerapan tiga strategi itu akan memunculkan atlet tinju berbakat dan berpenglaman untuk diikutsertakan dalam berbagai kompetisi baik nasional maupun internasional.
"Supaya atlet semakin matang, semakin teruji," ucap dia.
Ketua Persatuan Tinju Amatir Indonesia (PERTINA) Papua Barat Clinton C Tallo berkomitmen mengembalikan prestasi tinju Papua Barat pada berbagai ajang tinju nasional.
Dalam waktu dekat akan segera dilakukan seleksi calon atlet tinju yang nantinya diikutsertakan pada Pra Pekan Olahraga Nasional (PON) dan PON XXI Aceh-Sumutera Utara.
"Nanti kami rapat untuk memilih atlet tinju dari semua sasana yang ada di Papua Barat," ujar Clinton.
PERTINA, kata dia, menargetkan raihan medali emas dan perunggu mengalami peningkatan dari pencapaian pada PON 2021 Papua.
Pihaknya terus berkoordinasi dengan Badan Pengurus KONI Papua Barat agar persiapan PERTINA lebih maksimal.
Baca juga: Peraih emas PON Papua dan "Salam dari Binjai" duel di arena tinju
Baca juga: Nabila dijadwalkan ikut kejuaraan tinju di Tajikistan usai PON Papua
Baca juga: PON Papua - Pertina Bali apresiasi Kornelis raih medali emas
Pewarta: Fransiskus Salu Weking
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2023