London (ANTARA News) - Dalam mencetak gol, Michael Owen sangat tenang, yakin dan sedikit arogan. Jadi, tidak sulit mempercayainya saat ia mengatakan dirinya bisa menyelamatkan harapan Inggris untuk merebut Piala Dunia.
Saat Wayne Rooney tengah menderita patah kaki, peluang Inggris untuk sukses pada Piala Dunia bergantung pada kemampuan Owen untuk merobek jala lawan. Tetapi itu bukan tanggung jawab yang menggentarkannya.
Setelah mencetak 35 gol dalam 75 pertandingan membela negaranya, striker Newcastle United itu 100 persen yakin ia bisa melakukan tugasnya, meski absen pada dua pertiga musim karena cedera.
"Saya pikir tahun ini saya telah bermain 20 kali membela klub dan negara saya - itu mungkin kurang 20 pertandingan untuk mencapai kesempurnaan agar sepenuhnya siap untuk Piala Dunia," kata Owen.
"Tetapi saya siap bermain, saya fit dan saya merasa tajam saat latihan. Tekanan jelas tidak mempengaruhi cara bermain saya. Jika seseorang secara reguler membela Inggris dan klub top Liga Premier --seperti Chelsea, Manchester United, Liverpool, Arsenal-- ia harus bisa mengendalikan tekanan," jelasnya.
"Selalu ada pertandingan berat setiap pekan, seperti final Liga Champions yang dijalani Arsenal pekan ini. Jadi tekanan sudah jadi bagian dari hidup. Saya tidak pernah terlalu gembira dan tidak pernah terlalu sedih. Saya selalu bisa berada di tengah-tengah," lanjutnya.
Tidak sulit untuk mencari asal-muasal rasa percaya diri Owen karena pada usia 26 tahun ia telah dalam perjalanan untuk menjadi pencetak gol terhebat yang pernah membela tim nasional Inggris.
"Saya telah mencapai banyak hal dalam pertandingan dan saya rasa pengalaman yang bai adalah hal yang baik," katanya saat diwawancarai di tempat latihan Inggris di Portugal.
"Kali pertama saya tampil di Piala Dunia, saya mencetak gol, kali pertama saya bermain sepakbola saya mencetak gol, kali pertama saya membela Liverpool saya juga mencetak gol. Jika anda sudah bisa mencetak gol maka dalam diri anda akan muncuk keyakinan bahwa anda bisa melakukannya lagi," jelasnya.
"Saya tidak tidur dengan membawa tekanan, saya hanya berpikir mengenai kotak kecil ke arah mana saya harus menendang bola," ujarnya dikutip AFP. (*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006