Untuk negara muslim, kita nomor satu, peluangnya sangat besar

Kuta (ANTARA News) - Indonesia berpeluang besar untuk menjadi pusat pengembangan vaksin dunia melalui PT Bio Farma sebagai satu-satunya produsen vaksin di Tanah Air yang telah mengekspor vaksin ke 117 negara.

"Untuk negara muslim, kita nomor satu, peluangnya sangat besar," kata Direktur Utama PT Bio Farma (Persero), Iskandar, kepada pers di Kuta, Bali, Selasa.

Menurut dia, di antara 14 negara berkembang produsen vaksin, Indonesia merupakan negara muslim yang memiliki kemampuan untuk memproduksi vaksin yang sangat dibutuhkan bagi dunia.

Jika dibandingkan Iran yang juga merupakan produsen vaksin di negara berkembang, peluang Indonesia sangat besar mengingat negara itu sedang mengalami kesulitan terkait embargo teknologi sehingga belum mampu untuk mendapatkan prakualifikasi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Saat ini, lanjut Iskandar, Bio Farma dan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) telah diakui WHO melalui parkualifikasi yang dilakukan sejak 1997.

Dengan prakualifikasi itu, produsen vaksin yang terpusat di Bandung, Jawa Barat itu memperoleh ijin untuk mengekspor vaksin ke seluruh dunia dengan kualitas tinggi namun dengan harga terjangkau khusunya bagi negara berkembang.

Vaksin polio merupakan salah satu vaksin unggulan dengan produksi mencapai 1,4 miliar dosis per tahun.

Dia menambahkan bahwa selain menjadi produsen vaksin dunia, Indonesia juga berpeluang menjadi pusat untuk penelitian, dan berperan sebagai mitra penelitian vaksin baru bagi negara berkembang.

Jelang pelaksanaan pertemuan ke-13 Jaringan Produsen Vaksin Negara-Negara Berkembang-DCVMN yang akan digelar di Kuta 31 Oktober hingga 2 November mendatang, Indoensia akan mengajak negara partisipan untuk berbagi pengalaman untuk menemukan teknologi baru dalam mengembangkan vaksin dalam memerangi penyakit menular baru.

"Kita belum mengembangkan vaksin HIV. Itu tidak mudah karena memerlukan teknologi yang tinggi, kita manfaatkan negara anggota untuk menghasilkan teknologi," ujar Iskandar.

Selain itu, Bio Farma yang didirikan pada tahun 1890 itu juga saat ini tengah fokus untuk memproduksi vaksin anti diare atau rotavirus dalam jangka waktu beberapa tahun ke depan.

(ANT-330/M038)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012