SIG Peduli Stunting merupakan wujud komitmen perusahaan, sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan poin ketiga, yaitu menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia
Jakarta (ANTARA) - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) memberikan bantuan 145 paket sembako untuk keluarga stunting (kegagalan tumbuh pada anak) dan ibu hamil yang berasal dari 11 desa dan kelurahan di Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, Jawa Timur (Jatim).
Pemberian bantuan tersebut yang bekerja sama dengan Rumah Sakit Semen Gresik (RSSG) itu diberikan ke Desa Ngargosari, Dahanrejo, Giri, Kawisanyar, Kedanyang, Kembangan, Klangonan, Randuagung, Sekarkurung, Sidomukti, dan Kebomas.
“SIG Peduli Stunting merupakan wujud komitmen perusahaan, sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan poin ketiga, yaitu menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia,” kata Corporate Secretary SIG Vita Mahreyni dalam keterangan resmi, Jakarta, Jumat.
Penyerahan bantuan ini dilaksanakan pada kegiatan "SIG Peduli Stunting: Dialog Interaktif Kesehatan Anak dan Ibu Hamil" yang diselenggarakan di Ruang Catleya, RSSG, Kabupaten Gresik, Jatim, Selasa (21/2).
Dalam kegiatan tersebut, SIG turut memberikan 6.570 paket nutrisi untuk 73 anak penderita stunting dari 11 desa yang disalurkan secara bertahap selama tiga bulan melalui UPT (Unsur Pelaksana Teknis) Puskemas Kebomas di Gresik.
“Kami ingin berkontribusi untuk meningkatkan kualitas kesehatan dan mendukung ketahanan kesehatan nasional, khususnya di Kabupaten Gresik. Melalui penanganan dan pencegahan stunting pada anak-anak dan ibu hamil, kita bisa membantu anak-anak tumbuh cerdas dan menjadi generasi unggulan,” ungkap Vita.
SIG juga memberikan bantuan kepada penyintas tuberculosis (TBC) di wilayah Kecamatan Kebomas yang disalurkan melalui Puskesmas Kebomas dan Puskesmas Gending, berupa susu entramix sebanyak 460 box, multivitamin sebanyak 828 trip, masker 138 kota, dan telur ayam mentah sebanyak 460 kilogram.
Berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), angka stunting di Kabupaten Gresik pada 2022 menurun 10,7 persen dibanding tahun 2021. Secara khusus di Kecamatan Kebomas, Gresik, angka stunting pada tahun 2022 turun menjadi 430 anak dari tahun 2021 yang mencapai 524 anak.
Studi tersebut mencatatkan bahwa gangguan pertumbuhan pada anak dipicu mulai dari aspek pendidikan atau pengetahuan orang tua maupun ekonomi keluarga.
Menurut Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik Tony Sutiyono Hartanto, stunting merupakan isu nasional yang perlu ditanggulangi dengan kerja sama antar berbagai pihak.
Karena itu, dia mengharapkan kegiatan SIG Peduli Stunting terus berlanjut sehingga angka stunting di Kabupaten Gresik, khususnya Kecamatan Kebomas, dari waktu ke waktu terus berkurang.
“Selain bantuan nutrisi, yang tak kalah penting adalah memberikan edukasi kepada masyarakat, terutama ibu hamil, tentang cara mencegah stunting,” ucap Tony.
Salah satu warga Desa Randuagung yang bernama Saidatul Mufidah mengaku banyak memperoleh informasi baru setelah mengikuti dialog interaktif kesehatan anak dan ibu hamil.
Sebelum mengikuti dialog interaktif SIG dan RSSG, Saidatul hanya mengetahui sekilas tentang problem gagal tumbuh pada anak. Namun, akhirnya dia baru menyadari berbagai informasi mengenai stunting.
Misalnya, informasi mengenai asupan gizi yang cukup bagi anak harus dipenuhi pada 1.000 hari pertama kehidupan anak, mulai ibu hamil hingga anak usai dua tahun.
“Isi piringku untuk anak satu tahun bagaimana, untuk ibu hamil bagaimana, semuanya dijelaskan. Informasi seperti itu sangat penting agar ibu hamil tidak sampai kekurangan nutrisi dan anaknya lahir dengan sehat dan tidak mengalami stunting,” ujarnya.
Baca juga: Wapres dorong percepatan penurunan angka stunting di Sulbar
Baca juga: Wapres minta upaya penurunan stunting libatkan masyarakat tingkat desa
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023