Sumbangsih Jatim kepada ASEAN ini disebabkan oleh peningkatan pertumbuhan ekonomi pascapandemi COVID-19
Surabaya (ANTARA) - Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menyebut pusat ekonomi Asia Tenggara ada di Jawa Timur sehingga menjadi primadona untuk berinvestasi.
"Jawa Timur adalah penyumbang ekonomi terbesar kedua setelah DKI Jakarta, jumlah kontribusinya sekitar seperenam perekonomian Indonesia dari 38 provinsi. Padahal secara jumlah penduduk, Jatim hanya terbesar kedua setelah Jawa Barat," ujar Wagub Emil di Surabaya, Kamis.
Emil menyampaikan saat hadir pada kongres Asean Mayor Forum 2022 beberapa waktu lalu, bahwa dihitung-hitung hampir setengah ekonomi ASEAN ada di Indonesia dan Jawa Timur hampir menyumbang nyaris 7 persen perekonomian ASEAN.
"Sumbangsih Jatim kepada ASEAN ini disebabkan oleh peningkatan pertumbuhan ekonomi pascapandemi COVID-19," kata orang nomor dua di Pemprov Jatim tersebut.
Mantan Bupati Trenggalek tersebut mengatakan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023 pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada tahun 2020 mengalami kontraksi sehingga lebih rendah dari rata-rata nasional di angka -2,33.
Sedangkan, pada tahun 2021 berada pada 3,56. Namun pada 2022 mengalami peningkatan sehingga berada di atas nasional dengan angka 5,34.
Baca juga: ASEAN dukung prioritas ekonomi Indonesia bagi pemulihan pascapandemi
"Pertumbuhan ekonomi kita sempat mengalami kontraksi di tahun 2020, tapi perlahan melalui upaya pemulihan ekonomi nasional mampu tumbuh di atas rata-rata nasional menjadi 5,34 di tahun 2022," kata dia.
Melihat angka pertumbuhan ekonomi dan menurunnya inflasi di Indonesia, Emil Dardak menilai bahwa peluang untuk terjadinya resesi sangat kecil atau kurang lebih hanya 2 persen.
Apalagi, lanjut dia, data yang dikutip dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menunjukkan tren pertumbuhan 5 tahunan investasi di Jawa Timur yang menggembirakan.
Peningkatan signifikan terjadi di tahun 2022 sebesar 38,8 persen dibanding tahun 2021. Sedangkan, realisasi penanaman modal asing meningkat sebesar 66,7 persen dan modal dalam negeri meningkat 24,5 persen.
"Ini karena di antara negara-negara Asia Tenggara, Jawa Timur sudah menjadi salah satu primadona investasi. Contohnya, Singapura berkontribusi sebesar 15,1 persen dengan realisasi Rp1,70 triliun di Jatim. Kami memberikan banyak kemudahan untuk para investor dan semua pemangku kepentingan atau stakeholder," ujar dia.
Selain itu, BPS juga mencatatkan angka inflasi Indonesia per Januari 2023 berada di rentang terkendali.
Inflasi pada Januari 2023 mengalami penurunan menjadi 5,28 persen (YoY), yang sebelumnya pada Desember 2022 ada di angka 5,51 persen (YoY).
Dari angka tersebut, Indonesia dan Jatim memiliki kesempatan untuk bangkit dan terhindar dari inflasi serta resesi.
"Kita perlu mengingat bahwa definisi resesi adalah mengalami kontraksi dua triwulan berurut-turut. Kita masih punya 98 persen peluang untuk terhindar dari inflasi. Semoga tidak mengalami itu," kata dia.
Suami Arumi Bachsin itu melanjutkan, bahwa 40 komponen penyumbang inflasi sebesar 40 persen lebih tak menyangkut bahan pangan, melainkan bahan bakar, harga PDAM, harga kontrakan, dan faktor lainnya.
"Untuk menyelesaikan masalah inflasi kita tidak bisa menangani masalah pangan saja," kata Emil.
Baca juga: Gubernur Khofifah pastikan pemulihan ekonomi di Jatim membaik
Baca juga: Konferensi EJavec 2022 beri rekomendasi pemulihan ekonomi Jatim
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2023