Kapolda Sulawesi Utara (Sulut) Irjen Pol Setyo Budiyanto mengatakan pihaknya berharap kepada seluruh peserta atau duta agar bisa melakukan aksi nyata setelah mengikuti rangkaian kegiatan tersebut.
“Saya yakin banyak hal yang sudah diperoleh dan dilakukan para peserta. Sebuah harapan dari kami, ada aksi nyata yang bisa dilakukan oleh para peserta untuk menangkal hoaks, ekstremisme serta politik identitas,” kata Kapolda.
Kapolda meminta para peserta untuk turut mengajak rekan-rekan lainnya menjadi agen perubahan.
“Silahkan ajak mahasiswa atau mahasiswi yang tidak ikut kegiatan ini untuk menjadi agen perubahan. Kemudian sebagai agen perubahan harus bisa mengubah atau mentransformasikan lingkungan sekitar. Yang belum baik jadi baik, dan yang sudah baik menjadi lebih baik lagi,” kata Kapolda.
Gubernur Sulut Olly Dondokambey dalam sambutan dibacakan Kadis Kominfo Steven Liow mengatakan pemerintah provinsi berterima kasih dan apresiasi kepada Polda Sulut yang telah bersinergi memprakarsai kegiatan ini.
Direktur Intelkam Polda Sulut Kombes Pol Albert Sihombing mengatakan peserta Duta Sulut Aman itu sebanyak 154 orang.
"Para peserta itu perwakilan dari 15 perguruan tinggi di Sulut, didukung oleh Menwa, Paskibra, forum siswa, dan partisipasi Nyong Noni Sulut," katanya.
Pada kesempatan itu peserta Duta Sulut Aman membacakan ikrar yang terdiri dua poin.
Pertama, setia kepada Pancasila UUD 1945, Bhineka Tinggal Ika dan NKRI harga mati menuju Indonedia unggul.
Kedua, menolak berita bohong atau hoaks, siap menangkal ekstremisme, Radikalisme politik identitas dan intoleransi beragama.
Hadir dalam kegiatan tersebut di antaranya, Forkopimda Sulut atau yang mewakili, para kepala daerah, rektor, wakil rektor, dosen, FKUB, KPU Sulut, Bawaslu Sulut, pejabat utama Polda Sulut dan awak media.
Pewarta: Jorie MR Darondo
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2023