Manado (ANTARA) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta masyarakat mematuhi radius bahaya Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara.
"Tingkat aktivitas Gunung Karangetang saat ini adalah level III atau siaga," ujar Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Karangetang, Yudia Prama Tatipang di Manado, Kamis.
Menurut Yudia, ada beberapa rekomendasi yang harus dipatuhi yaitu masyarakat/pengunjung/wisatawan/pendaki tidak diperbolehkan beraktivitas dan mendekati area radius 2,5 kilometer dari kawah utama serta 3,5 kilometer di sektor selatan dan tenggara.
Baca juga: PPGA: Aktivitas guguran lava Gunung Karangetang masih tinggi
"Masyarakat di sekitar gunung diharapkan tetap tenang, tidak terpancing isu-isu tentang erupsi serta senantiasa mengikuti arahan BPBD Provinsi Sulawesi Utara dan BPBD Kabupaten Kepulauan Sitaro," katanya.
Kemudian, pada musim hujan, kata dia, masyarakat yang tinggal di sepanjang bantaran sungai yang berhulu di puncak Gunung Karangetang mewaspadai bahaya sekunder berupa ancaman aliran lahar.
Dia mengatakan, dari pengamatan visual tampak asap kawah bertekanan sedang teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 50 meter di atas puncak kawah.
Baca juga: PGA Karangetang: Luncuran lava pijar masih terlihat
Sementara itu, guguran lava pijar masih terus berlangsung ke Kali Batuawang dan Kahetang dengan jarak luncuran sekitar 750 sampai 1.500 meter.
Begitupun dengan Kali Batang lebih kurang 1.800 meter, Kali Timbelang dan Beha Barat sekitar 750 sampai 1.500 meter.
Sedangkan ke Kali Nanitu dan Pangi sesekali terjadi guguran lava sekitar 800 meter, aktivitas ini ditandai dengan bara api yang meluncur di sepanjang aliran guguran.
Baca juga: PVMBG minta warga waspadai potensi lahar di Gunung Karangetang
"Asap kawah putih sedang sekitar 50 meter, sinar api lebih kurang 10 meter, dan bara api tampak di dinding kubah lava," katanya menjelaskan.
Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023