Manado (ANTARA) - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Manado menggandeng Kwartir Daerah Pramuka Sulawesi Utara meningkatkan ketahanan konsumen terhadap obat dan makanan yang beredar.
"Kerja sama ini adalah salah satu upaya meningkatkan ketahanan konsumen terhadap obat dan makanan. Nah dari mereka (pramuka) mereka bisa melindungi diri sendiri," sebut Kepala BBPOM Manado, Hariani di Manado, Kamis.
Menurut dia, pemerintah tidak mungkin melakukan pengawasan selama 24 jam, karena itu peran konsumen harus diberdayakan.
Dari basis perilaku pramuka seperti
mempunyai karakter mental yang luar biasa, serta mempunyai komitmen dan disiplin tinggi, Hariani optimistis kerja sama yang terbangun ini akan berlangsung sukses.
Dia mencontohkan, di tahun 2018 lalu sinergitas serupa sudah dilakukan, dan di akhir tahun sudah ada kader yang dilatih melakukan komunikasi, informasi dan edukasi.
"Mereka (kader) sudah mengimplementasikan di Kabupaten Bolaang Mongondow ada 10 ribu pramuka lakukan camping, dan kami sampaikan agar mereka menyampaikan kepada adik-adik pramuka lainnya yang hadir," ujar Hariani.
Ketua Kwarda Pramuka Sulut, Vanda Sarundajang berharap kolaborasi antara BBPOM Manado dan pramuka adalah dalam rangka mewujudkan tujuan meningkatkan ketahanan dan efektivitas pengawasan obat dan makanan.
"Harapan kami ke depan bahwa akan ada kader-kader gerakan pramuka Sulut yang bisa dibina BBPOM Manado sehingga dapat berkontribusi memberikan bantuan ikut mengawasi peredaran obat dan makanan," ujarnya.
Anggota pramuka, lanjut Vanda juga adalah konsumen dalam hal mengkonsumsi jajanan yang ada di sekolah.
"Kami berharap mereka juga bisa menjadi agen perubahan dalam hal pengetahuan tentang konsumsi makanan sehat di sekolah-sekolah," harapnya.
Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2023