Jakarta (ANTARA News) - Kondisi mantan Presiden Soeharto, Sabtu pagi seperti disampaikan Tim Dokter Kepresidenan, membaik meskipun belum melewati masa krisis. "Kondisi Pak Harto membaik dibandingkan hari sebelumnya. Meski demikian dokter tetap harus memberikan perhatian karena belum melewati masa krisis," kata Direktur Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Dr Adjie Suprajitno saat jumpa pers di Jakarta, Sabtu. Ia mengatakan, secara umum keadaan Soeharto masih mengantuk. Jumlah haemoglobine mantan orang nomor satu di Indonesia tersebut pada hari ini bertambah hingga 10,1 gram persen dari sebelumnya 9,1 gram. Sementara fungsi ginjal masih seperti kemarin dan fungsi jantung memadai. "Haemoglobine Pak Harto sudah naik dan sudah dapat bernafas dengan enak," ujar Dr Adjie yang didampingi oleh dokter spesialis anggota Tim Dokter Kepresidenan Dr Djoko Rahardjo. Dokter Djoko menambahkan, selama lubang di usus belum tertutup dengan baik, Soeharto masih dalam kondisi kritis. Setelah menjalani operasi usus, tambahnya, hingga kini pipa yang dipasang di lambung dan daerah usus belum dilepas, "Kembung di perut masih memungkinkan untuk terjadi." Kondisi terakhir Soeharto kemarin sore masih dalam status quo setelah menjalani operasi pengeluaran bekuan darah di bawah kulit pada dinding perut pada Jumat pagi (19/5) yang berakhir sukses. Menurut dokter Mardjo, infrak Soeharto meluas sehingga ia kerap mengantuk walaupun masih memberikan respons. Mantan orang kuat rezim Orde Baru yang dirawat di kamar 536 lantai 5 Gedung A, Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) itu menjalani operasi pengeluaran bekuan darah di bawah kulit di dinding perut yang dimulai sekitar pukul 10.00 WIB hingga pukul 10.30 WIB, Jumat (19/5).(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006