"Selama setahun terakhir, kita tak hanya menyaksikan penderitaan dan kehancuran yang meluas, tetapi kini semakin jelas betapa situasinya dapat menjadi lebih buruk. Kemungkinan konsekuensi yang muncul dari konflik yang bertambah parah ini adalah bahaya yang jelas dan nyata," kata Guterres pada sesi khusus darurat Majelis Umum PBB yang dilanjutkan kembali pada Rabu (22/2).
Konflik di Ukraina juga memperburuk ketidakstabilan regional serta memicu ketegangan dan perpecahan global, sekaligus mengalihkan perhatian dan sumber daya dari krisis lain dan isu-isu global yang mendesak.
"Sementara itu, kita telah mendengar ancaman implisit untuk menggunakan senjata nuklir. Apa yang disebut penggunaan senjata nuklir secara taktis sama sekali tidak dapat diterima. Kini adalah saatnya untuk mundur dari tepi jurang," jelasnya
Guterres pun menyerukan perdamaian. Dia mengatakan rakyat Ukraina sangat menderita. Rakyat Ukraina, Rusia, dan masyarakat lainnya memerlukan perdamaian.
"Meski prospek terlihat suram hari ini, kita semua harus bekerja, menyadari bahwa perdamaian sejati dan abadi harus didasarkan pada Piagam PBB dan hukum internasional. Semakin lama pertempuran berlanjut, maka pekerjaan ini akan semakin sulit. Kita tidak dapat menyia-nyiakan waktu yang ada," ujar Guterres.
Sesi khusus darurat ke-11 Majelis Umum PBB dilanjutkan kembali, Rabu, saat konflik antara Rusia dan Ukraina mendekati satu tahun peringatannya.
Pewarta: Xinhua
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023