Beijing (ANTARA) - Pengamat isu-isu ASEAN menilai kunjungan Menteri Luar Negeri China Qin Gang ke Indonesia sangat strategis bagi hubungan kedua negara.

"Kunjungan Qin ke Indonesia memiliki makna strategis yang dapat mendorong kedua negara mengimplementasikan konsensus para pemimpin dalam membangun komunitas masa depan bersama dan Jalur Sutera Maritim Abad 21 serta meningkatkan kerja sama bilateral di segala bidang," kata Direktur Pusat Studi ASEAN di Chinese Academy of Social Sciences (CASS) Xu Liping saat dihubungi di Beijing, Kamis.

Xu mencatat berbagai upaya telah dilakukan oleh kedua negara dalam merealisasikan proyek-proyek besar, termasuk pembangunan Koridor Ekonomi Komprehensif Regional, "Two Countries, Twin Parks", dan Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung.

Menurut dia, China menganggap penting Indonesia sebagai salah satu mitra strategis di Asia.

"Indonesia menjadi tempat bagi Xi Jinping untuk pertama kalinya mengusulkan Jalur Sutera Maritim Abad ke-21 pada Oktober 2013. Kerja sama lebih lanjut, khususnya di bawah kerangka Prakarsa Sabuk Jalan, akan sangat signifikan bagi China dan Indonesia," kata Xu.

Baca juga: Indonesia dan China perkuat kerja sama dan investasi

Menlu Qin Gang melakukan kunjungan resmi ke Indonesia pada 21-23 Februari.

Dalam kunjungannya tersebut, Qin bertemu dengan Menlu Retno LP Marsudi dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan.

Qin juga melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden Joko Widodo.

Kunjungan Qin tersebut sebagai upaya untuk memperkuat koordinasi dan kerja sama dengan ASEAN karena Indonesia pada tahun ini menjadi Ketua ASEAN sehingga sangat berperan penting dalam mendukung program pembangunan di kawasan.

Baca juga: China yakin Indonesia dan ASEAN independen jaga perdamaian di kawasan

Baca juga: Indonesia apresiasi dukungan China untuk Konsensus Lima Poin ASEAN

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2023