Dubai (ANTARA News) - Keamiran Arab Bersatu (UAE) hari Jumat menarik diplomat puncaknya dari Irak, seperti tuntutan kelompok penculik diplomat lain negeri itu. Kantor berita negara WAM mengabarkan Kuasa Usaha Ali Kaabi pulang sesudah dipanggil untuk melapor kepada pejabat Kementerian Luar Negeri tentang perkembangan menyangkut penculikan diplomat UAE Najy Nueimy dan mengaji bersama upaya penyelamatannya. Pemanggilan Kaabi merupakan tuntutan utama kelompok penculik Najy di Bagdad sejak Selasa. Pejabat UAE hari Kamis menyatakan keselamatan Najy merupakan pengutamaan negara Teluk pendukung Barat itu dan sedang mengaji tuntutan penyandera. Stasiun televisi satelit Al Arabiya mengabarkan Najy dibebaskan di ibukota Bagdad hari Jumat. Muhammad Nueimy, saudara Najy, sebelumnya menyatakan kepada Al Arabiya bahwa diplomat tersebut akan dibebaskan hari Jumat di Bagdad. Pria berusia 29 tahun itu diculik di Bagdad 16 Mei oleh kelompok tak dikenal mengaku bernama Luaa al Islam, yang menuntut penutupan kantor diplomatik UAE di Irak. Belum ada rincian dan kepastian resmi atas kebebasan itu. Keluarga Najy menyatakan mendengar rencana pembebasannya hari Jumat, tapi tidak mendapat keterangan resmi tentang itu, kata stasiun televisi Al Jazirah. Muhammad mengatakan kepada Al Jazirah lewat telefon, "Sampai sekarang tidak ada kepastian resmi...dan kami tidak berhubungan dengan Najy." Sementara itu, kepada Al Arabiya, ia menyatakan diplomat tersebut sudah dibebaskan dan dalam perjalanan ke bandar udara Bagdad untuk pulang. "Najy sudah dibebaskan dan dalam perjalanan ke bandar udara, kata sumber kepada Al Arabiya," kata wartawan stasiun itu, Majid Hamid, dari Bagdad. Sumber keterangan keluarga itu tidak jelas. Pejabat UAE, yang dihubungi kantor berita Inggris Reuters, menolak menanggapi berita tersebut. Najy disergap di Bagdad hari Selasa sesudah berkendaraan jarak dekat dari kedutaanbesarnya untuk mengunjungi rekannya. Sopirnya ditembak dan kemudian meninggal akibat lukanya.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006