Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri China Qin Gang menyatakan Beijing siap bekerja sama dengan Indonesia dan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) untuk mempercepat negosiasi pedoman tata perilaku (Code of Conduct/CoC) di Laut China Selatan (LCS).
Komitmen tersebut diutarakan Menlu Qin usai melakukan pertemuan dengan Menlu RI Retno Marsudi dalam kerangka Komisi bersama untuk Kerja Sama Bilateral (Joint Commission for Bilateral Cooperation/) JCBC) Indonesia-China di Gedung Pancasila, Jakarta, Rabu.
“China dan Indonesia akan bekerja sama dengan negara-negara ASEAN lainnya untuk sepenuhnya menerapkan DoC (Deklarasi Perilaku Para Pihak/ Declaration of Conduct), mempercepat negosiasi CoC untuk bersama-sama menjaga perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan,” ujar Qin.
China mengeklaim sebagian besar perairan Laut China Selatan sebagai bagian dari kedaulatannya dan kian agresif dengan melakukan reklamasi pulau-pulau di perairan tersebut.
Namun, klaim China itu berbenturan dengan klaim dari Taiwan dan empat negara anggota ASEAN, yakni Filipina, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Vietnam.
Pada 2002, China dan negara-negara ASEAN telah sepakat untuk menandatangani DoC dalam mengelola LCS, yang menandai dukungan pertama Beijing terhadap kesepakatan multilateral tentang masalah tersebut.
DoC disusun dengan sejumlah tujuan, antara lain mendorong upaya membangun kepercayaan di antara para pihak serta menyusun suatu dokumen CoC yang formal dan dengan kekuatan hukum yang mengikat.
Namun sudah beberapa tahun berlalu, proses negosiasi dokumen CoC antara ASEAN dan China tak kunjung selesai. Salah satu alasannya adalah karena terkendala pandemi COVID-19.
Oleh karena itu, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan bahwa Indonesia siap mengintensifkan negosiasi CoC terkait Laut China Selatan selama menjalani perannya sebagai ketua ASEAN tahun ini.
Negosiasi putaran pertama akan dilaksanakan pada Maret.
“Negosiasi Code of Conduct akan kembali dilakukan dan diintensifkan secara tatap muka. Indonesia dan ASEAN ingin menghasilkan sebuah CoC yang efektif, substantif dan dapat ditindaklanjuti,” kata Retno.
CoC, lanjut Retno, harus segera diselesaikan demi terciptanya Laut China Selatan sebagai laut yang damai dan stabil.
ASEAN saat ini beranggotakan 10 negara, yakni Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Brunei Darussalam, Laos, Kamboja, Myanmar, dan Vietnam.
Baca juga: Tantangan Indonesia untuk lanjutkan negosiasi Laut China Selatan
Baca juga: EU dorong transparansi perundingan kode etik China-ASEAN soal LCS
RI dorong peningkatan intensitas negosiasi 'Code of Conduct' LCS
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2023