Beijing (ANTARA) - Bank sentral China menerbitkan surat obligasi jangka pendek senilai 25 miliar yuan (1 yuan = Rp2.207) di Daerah Administratif Khusus (Special Administrative Region/SAR) Hong Kong pada Selasa (21/2).
Dari total yang diterbitkan, obligasi senilai 10 miliar yuan akan jatuh tempo dalam tiga bulan, sedangkan sisa obligasi senilai 15 miliar yuan akan jatuh tempo dalam satu tahun, dengan suku bunga masing-masing 2,4 persen dan 2,75 persen, menurut People's Bank of China (PBOC), bank sentral negara itu.
Penerbitan obligasi ini disambut baik oleh investor luar negeri, dengan total bidding melebihi 70 miliar yuan, kira-kira 2,8 kali lipat lebih dari nilai yang diterbitkan, kata PBOC.
Bidding itu mencerminkan daya tarik yang kuat dari aset renminbi bagi investor luar negeri dan kepercayaan investor global terhadap ekonomi China, imbuh PBOC.
Sejak November 2018, bank sentral China itu secara bertahap membentuk sebuah mekanisme penerbitan obligasi jangka pendek renminbi secara reguler di Hong Kong.
Penerbitan reguler ini tidak hanya memperkaya produk investasi renminbi dan alat manajemen likuiditas di pasar Hong Kong, tetapi juga mendorong lembaga keuangan domestik, perusahaan, maupun entitas lain untuk menerbitkan obligasi renminbi di pasar luar negeri, kata PBOC.
Pewarta: Xinhua
Editor: Hanni Sofia
Copyright © ANTARA 2023