"Dukungan dapat diberikan masyarakat dengan memilah sampah dahulu sebelum dibuang," ujarnya ketika meninjau gotong royong massal di Sungai Putih, Medan, Sumut, Rabu.
Artinya, kata Bobby dalam rangkaian peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2023 tingkat Kota Medan, masyarakat bisa memilah sampah basah, kering, organik dan nonorganik sebelum dibuang pada tempatnya.
Selain itu Pemerintah Kota Medan juga terus mengembangkan tempat pembuangan akhir (TPA), sehingga dapat menampung seluruh sampah di ibu kota Provinsi Sumut.
"Langkah yang dilakukan ini tentu sangat membantu Pemerintah Kota Medan dalam penanganan sampah tersebut," ungkap dia.
Wali kota mengaku Pemerintah Kota Medan melalui OPD terkait telah mengembangkan pengelolaan sampah di TPA Terjun selama ini menggunakan metode "open dumping" menjadi "sanitary landfill".
Bobby juga mengungkapkan sejumlah pihak telah menawarkan kerja sama dalam pengelolaan sampah di ibu kota Provinsi Sumut.
"Terakhir Dubes Belanda H.E. Lambert Grijns, sebab ada beberapa kota di Belanda ingin bekerjasama dengan Pemkot Medan dalam pengelolaan TPA," terangnya.
Wali kota kembali mengajak seluruh masyarakat Kota Medan agar membuang sampah pada tempatnya, karena hingga kini tidak sedikit masih membuang sampah sembarangan.
"Sungai Putih yang menjadi lokasi gotong royong massal ini, sebagai contohnya. Hari-hari sungai di belakang saya ini menjadi tempat pembuangan sampah terbesar di wilayah ini," tegas Bobby.
Seolah-olah sungai menjadi area tempat pembuangan sampah. Padahal Sungai Putih ini berkali-kali sudah dibersihkan, tetapi sampah tetap saja dibuang ke sungai ini.
"Oleh karenanya kesadaran masyarakat tidak membuang sampah ke sungai harus kita tingkatkan lagi, sehingga mereka membuang sampah pada tempatnya," tutur Wali Kota Medan.
Pewarta: Muhammad Said
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2023