Gresik (ANTARA) - Banjir menggenangi empat desa di wilayah Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, akibat tanggul jebol yang dipicu hujan deras dengan intensitas tinggi selama dua hari terakhir.
"Luapan banjir dari tanggul yang jebol di wilayah Gresik terkait sistem irigasi regional," kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat meninjau kondisi banjir di Gresik, Rabu dini hari.
Baca juga: Banjir landa tiga kecamatan di Gresik akibat tanggul jebol
Mantan Menteri Sosial itu menginstruksikan agar petugas terkait mengecek ulang kapasitas, kualitas dan kekokohan, serta penampungan tanggul di sepanjang aliran sungai tersebut. Selain itu juga sumber aliran luapan air harus ada asesmen baru supaya lebih komprehensif.
"Kami melihat ada dua tanggul di Blok D dan Blok E Sungai Mojosarirejo yang jebol karena intensitas air hujan melebihi kapasitas. Sehingga aliran yang menuju Sungai Avur meluap menggenangi empat desa di wilayah Kecamatan Driyorejo," kata Khofifah.
Baca juga: Petrokimia salurkan 500 paket sembako korban banjir di Gresik
Secara khusus, Khofifah juga meminta Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air Jatim untuk membenahi sistem irigasi regional yang meliputi Sungai Brantas dan Bengawan Solo.
"Tentunya perlu berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai atau BBWS Brantas dan Bengawan Solo," ujar dia.
Baca juga: BPBD Gresik siapkan tim monitoring banjir rob di pesisir Jatim
Menurut dia, sekarang adalah momentum untuk menyatukan asesmen dari BBWS Brantas dan BBWS Bengawan Solo, Pemerintah Kabupaten Gresik serta Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
"Sistem yang sudah dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Gresik harus disinkronkan bersama-sama. Sebab penataan wilayah di Sungai Brantas dan Bengawan Solo kewenangannya berbeda-beda yang secara reguler perlu disinkronkan," ujar dia.
Baca juga: Delapan desa di Gresik tergenang banjir akibat luapan Kali Lamong
Melihat intensitas hujan yang cukup tinggi hampir di seluruh Indonesia termasuk Jawa Timur, lanjut Khofifah, perlu pengecekan ulang terhadap kapasitas tanggul di masing-masing titik sepanjang Sungai Brantas dan Bengawan Solo.
"Memang sudah harus dilakukan asesmen kembali supaya proses untuk bisa melakukan proteksi dan mitigasi bisa lebih terukur dengan baik," kata Khofifah..
Baca juga: Kali Lamong meluap akibatkan banjir di dua kecamatan di Gresik Jatim
Banjir akibat tanggul jebol di wilayah Kecamatan Driyorejo menggenangi Desa Sumput, Mojosarirejo, Karanggandong dan Driyorejo.
Terdata warga terdampak sebanyak 66 kepala keluarga. Sementara tempat pengungsian dipusatkan di Club House Perumahan De Naila Village, Desa Mojosarirejo. Namun terpantau beberapa warga memilih tetap bertahan di rumah masing-masing.
Baca juga: Petrokimia bantu 1.972 paket sembako untuk korban banjir di Gresik
Baca juga: Banjir di Gresik putus akses jalan raya di Morowudi
Pewarta: Abdul Hakim/Hanif Nashrullah
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2023