Gunungkidul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendorong pedagang Pasar Rakyat Semin melakukan adaptasi dan transformasi digital menjual barang dagangan secara daring atau mendekatkan pelayanan kepada konsumen.

Bupati Gunungkidul Sunaryanta di Gunungkidul, Rabu, mendengarkan keluhan pedagang Pasar Rakyat Senin yang sepi pembeli sejak empat tahun terakhir, terutama pada masa pandemi COVID-19 hingga saat ini.

"Di era digital seperti ini perlu adanya adaptasi dan transformasi digital agar tetap bertahan dan berkembang," kata Sunaryanta.

Ia meminta Dinas Perdagangan Gunungkidul untuk melakukan inovasi supaya Pasar Rakyat Semin kembali ramai. Salah satunya mengubah arus jalan.

"Nanti Kepala Dinas Perdagangan dan Kepala Dinas Perhubungan untuk segera dikoordinasikan bagaimana jalan tengahnya," katanya, Rabu.

Kepala Dinas Perdagangan Gunungkidul Kelik Yuliantoro mengatakan , Bupati Sunaryanta memberikan pembinaan terhadap pedagang Pasar Rakyat Semin.

"Pembinaan ini juga permintaan dari pedagang yang ingin bertemu bupati," katanya.

Ia juga mengatakan dengan dilakukannya pembinaan ini harapannya dapat memberikan ruang para pedagang untuk menyampaikan keluh kesahnya.

Dalam sesi diskusi para pedagang mengeluhkan kondisi pasar 4 tahun terakhir yang sepi.

"Setelah diberlakukan jalan satu arah, kini pasar menjadi sepi tidak ramai lagi seperti dulu. Belum lagi ditambah kondisi masa pandemi COVID-19," kata Martono seorang pedagang setempat.

Ia berharap Pemkab Gunungkidul melakukan pendampingan kepada pedagang supaya dapat menggunakan aplikasi atau berjualan secara daring.

"Kita ketahui pedagang pasar rakyat mayoritas sudah gagap teknologi. Kami mohon bantuan pendampingan," harapnya.

Baca juga: Transformasi digital didorong dari empat sektor penting

Pewarta: Sutarmi
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023