Jakarta (ANTARA News) - PT Jasa Marga Persero BUMN pengembang dan operator jalan tol berencana menerbitkan obligasi dalam triwulan kedua senilai Rp1 triliun. "Rencana penerbitan obligasi ini sudah disetujui Menteri Negara BUMN," kata Sekretaris Perusahaan PT Jasa Marga, Bambang Sulistiyo di Jakarta, Jumat usai perkenalan Direktur Pengembangan dan Niaga PT Jasa Marga, Abdul Hadi dengan wartawan. Penjamin emisi obligasi sudah ditetapkan dari Bahana Sekuritas setelah melalui proses tender namun sampai saat ini masih belum dipastikan mengenai bunga yang akan ditawarkan. "Yang jelas dalam obligasi sebelumnya PT Jasa Marga mendapat peringkat A+ dari PT Pefindo sebagai perusahaan pemeringkat," ucapnya. Tetapi diperkirakan bunganya tidak lebih dari 14 persen dengan jangka waktu 8 tahun sehingga cukup panjang. "Yang jelas dalam menetapkan bunga tetap menarik bagi investor, tetapi juga tidak membebani PT Jasa Marga karena lebih rendah dari bunga bank, paparnya. Dana yang diperoleh dari penerbitan obligasi ini nantinya akan dipergunakan untuk membiayai kembali "refinancing" hutang kepada beberapa bank untuk membiayai Tol Cipularang, jelas Bambang. Dalam pembangunan Tol Cipularang PT Jasa Marga menerapkan sistem Contractor Pre Finance (CPF) yakni pembiayaan ditalangi kontraktor terlebih dahulu yang mendapat pinjaman dari sejumlah bank, setelah jalan itu selesai maka PT Jasa Marga akan melunasinya. Dengan refinancing tersebut, ucap Bambang, PT Jasa Marga akan mendapat keleluasaan karena beban menjadi lebih panjang disamping itu bunganya juga lebih ringan. Pembangunan Tol Cipularang menghabiskan Rp1,3 - Rp1,4 triliun dengan adanya dana dari penerbitan obligasi sebesar Rp1 triliun, maka masih terdapat sisa Rp300 - Rp400 miliar sehingga lebih ringan, ucapnya. PT Jasa Marga dalam tahun 2006 juga berencana melepaskan saham (IPO) sampai dengan 30 persen yang akan dilakukan secara bertahap. "Benar kita akan melepas saham secara bertahap dengan mempertimbangkan pasar, targetnya tahun ini bisa tercapai Rp1 triliun," ucapnya. IPO tersebut menurutnya untuk memperkuat permodalan dengan kemampuan untuk mendapatkan pinjaman juga meningkat mengacu kepada Debt Equity Ratio (DER) dengan adanya tambahan Rp1 triliun setidaknya mendapat pinjaman Rp2 triliun. Perkuatan modal ini nantinya akan menjadi persiapan bagi PT Jasa Marga dalam membangun tiga ruas tol Bogor Ring Road, Semarang - Solo, dan Gempol Pasuruan dengan biaya sekitar Rp9 triliun.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006