Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir perdagangan Rabu merosot seiring pasar menunggu kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed dalam merespons kondisi ekonomi AS.
Kurs rupiah pada Rabu ditutup turun 10 poin atau 0,07 persen ke posisi Rp15.200 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.190 per dolar AS.
"Untuk USD/IDR sentimennya masih seputar bagaimana sikap The Fed merespons kondisi ekonomi AS," kata Analis ICDX Revandra Aritama saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu.
Revandra menuturkan The Fed sebelumnya menyatakan bahwa agresivitas kenaikan suku bunga tahun 2023 tidak akan seperti tahun 2022, artinya kenaikan suku bunga The Fed akan lebih lambat di tahun 2023.
Pasar memprediksi suku bunga The Fed akan ditahan di level 5,25 persen hingga 5,5 persen sepanjang tahun 2023, namun berdasarkan laporan data ekonomi beberapa waktu lalu menyebutkan ternyata inflasi AS hanya menurun sedikit, dari 6,5 persen di bulan Desember 2022 menjadi 6,4 persen di bulan Januari 2023.
Hal itu berpotensi membuat The Fed berpikir ulang untuk melanjutkan kebijakan agresifnya untuk menaikkan nilai suku bunga dalam rangka melawan inflasi.
Investor juga menantikan risalah pertemuan terbaru The Fed awal bulan ini pada Rabu (22/2/2023) untuk petunjuk kebijakan moneter lebih lanjut.
Selain itu, Revandra mengatakan kondisi pertumbuhan ekonomi AS juga lebih baik dari perkiraan, ekonomi masih tumbuh dan menjauhi resesi, dan tingkat pengangguran (unemployment rate) juga cukup baik. Kondisi ekonomi tersebut membuka ruang bagi The Fed untuk lanjut melakukan pengetatan kebijakan.
"Rupiah berpotensi menghadapi tekanan lebih berat jika The Fed lanjut agresif dalam menaikkan nilai suku bunga," ujarnya.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa indeks harga produsen AS untuk permintaan akhir rebound 0,7 persen pada Januari, kenaikan terbesar sejak Juni, setelah turun 0,2 persen pada Desember.
Selain itu, klaim pengangguran awal AS turun 1.000 menjadi 194.000 dalam pekan yang berakhir 11 Februari. Ini adalah minggu kelima berturut-turut klaim berada di bawah 200.000.
Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp15.208 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp15.197 per dolar AS hingga Rp15.233 per dolar AS.
Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Rabu turun ke posisi Rp15.218 per dolar AS dibandingkan posisi sebelumnya Rp15.179 per dolar AS.
Baca juga: Dolar dan sterling naik di sesi Asia didukung survei PMI yang optimis
Baca juga: Yuan merosot 202 basis poin menjadi 6,8759 terhadap dolar AS
Baca juga: Emas tergelincir 7,70 dolar AS tertekan oleh "greenback" lebih kuat
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023