Medan (ANTARA News) - Pemusnahan (stamping out) ayam kampung, itik, entok dan babi di Desa Kubu Simbelang, Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut), belum perlu dilakukan. Pemusnahan ternak tersebut terkait upaya mengantisipasi penyebaran virus flu burung, kata Kepala Badan Informasi dan Komunikasi (Infokom) Provinsi Sumut, Eddy Syofian di Medan, Jumat. Ia mengatakan hal itu menanggapi pernyataan Menteri Pertanian Anton Apriyantono, bahwa pemerintah akan memusnahkan hewan ternak babi,ayam, dan bebek yang berada dalam radius satu kilometer dari suspect korban flu burung di Kabupaten Karo. Edi menambahkan, hasil tim investigasi kasus flu burung yang menyatakan tidak ditemukan indikasi kejadian virus avian influenza (AI) H5NI atau flu burung pada ternak ayam, itik, entok, dan babi di sekitar rumah korban flu burung yang tinggal di desa tersebut. Bahkan, Gubernur Sumut Rudolf M Pardede, Jumat, (19/5) menerima hasil investigasi itu dari Direktur Kesehatan Hewan, Direktur Jenderal Peternakan, Departemen Pertanian Syamsul Bahri. Surat Direktur Kesehatan Hewan Nomor 4944/PD.650/F.5/05/06 tertanggal 19 Mei 2006 menyatakan, pemerintah belum perlu melakukan pemusnahan terhadap unggas maupun hewan lainnya, kecuali apabila pada penyidikan lanjutan dibuktikan virus H5NI pada hewan-hewan tersebut. Saat ini, Dinas Peternakan baik di provinsi maupun di Kabupaten Karo melakukan tindakan pengendalian melakukan vaksinasi dan bio security di daerah Kabanjahe dan sekitarnya serta terus melakukan penyuluhan untuk membangun kepedulian dan kesadaran masyarakat tentang penyakit AI ini. Selain itu juga akan dilakukan survellans (penyelidikan) dan kajian epidemologi yang lebih komprehensif. Tim investigasi terdiri dari Direktorat Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan Sumut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo, serta Balai Penyelidikan dan Pengujian Veteriner Regional I Medan. Dalam Surat Direktur Kesehatan Hewan itu disebutkan juga hasil investigasi di daerah Kabanjahe memang diperoleh hasil uji serologi positf pada ayam kampung, itik, entok dan babi, namun hasil uji RT-PCR (diagnosa pasti ada tidaknya virus flu burung pada hewan) negatif. Hal ini menunjukkan ternak di daerah Kabanjahe memang pernah terpapar oleh virus AI atau merupakan hasil vaksinasi pada unggas, namun sudah tidak lagi mengandung virus AI H5NI, kata Syamsul dalam suratnya kepada Gubernur Sumut.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006