mudah-mudahan langsung disepakati perizinan berbasis elektronik
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno berencana untuk diskusi dengan Presiden Joko Widodo terkait perizinan penyelenggaraan acara/event di Indonesia.
“Tahun 2023, masa mau begitu terus, kita harus lakukan perubahan, oleh karena itu saya dapat langsung perintah dari Bapak Presiden untuk menyiapkan, kok pas banget Tuhan berikan IVES ini pas saat ratas (rapat terbatas) untuk membahas perizinan dan mudah-mudahan langsung disepakati perizinan berbasis elektronik,” ujar Sandiaga dalam pembukaan Indonesia Event Management Summit (IVES) 2023 di JCC Senayan, Jakarta, Selasa.
Sandi menyebutkan perizinan berbasis elektronik ini sebisa mungkin akan diluncurkan dalam waktu dekat, semua kementerian/lembaga akan terhubung di dalamnya dan tidak perlu lagi mendapat izin satu per satu dari pihak terkait.
Perizinan berbasis elektronik ini, lanjut dia, diharapkan akan transparan, akuntabel atau bisa dipertanggungjawabkan, sehingga event berkelas ini akan terus diberikan sentuhan kreativitas.
Selanjutnya yakni responsible atau event yang digelar harus bertanggung jawab, untuk meminimalisasi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Independen, bahwa tidak ada like dan dislike, bahwa event itu kita sejajarkan bagaimana kategorikan dengan baik,” ungkap dia.
Sandi turut berpesan dalam penyelenggaraan event juga perlu dihindari adanya ketidaksetaraan atau mismatch.
"Ini yg kita inginkan, event itu harus independen dan fair, harus adil,” paparnya.
Dalam kesempatan itu, Sandiaga juga memperkirakan akan banyak sanjungan dari negara-negara sahabat. Karena, saat KTT G20 ada lebih dari 300 acara berkaitan dengannya.
“Saat itu kita bilang IVES ini harus menjadi lebarannya para pelaku event di Indonesia. Alhamdulilah pascapandemi event semakin banyak,” kata dia.
Baca juga: Sandiaga harapkan sertifikasi CHSE diterapkan di jembatan kaca Bromo
Baca juga: Menparekraf apresiasi sanding data lahan Mandalika
Baca juga: Sandi: Potensi transaksi Travex senilai 60 juta dolar AS
Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023