Beijing (ANTARA) - Hari pertama masuk sekolah setelah musim liburan Tahun Baru Imlek di Kota Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China, Senin (20/2), diwarnai dengan munculnya kasus positif COVID-19 secara massal di kalangan siswa.
Ada tiga sekolahan yang murid-muridnya positif COVID, yakni di Distrik Xihu sebanyak 10 siswa, Distrik Gongshu (5), dan Distrik Shangcheng (12).
DI beberapa sekolahan yang muridnya terindikasi positif COVID-19, kegiatan belajar-mengajar secara tatap muka ditunda hingga pekan depan, demikian laporan koran harian setempat, Hangzhou Ribao.
Otoritas kesehatan di Kota Hangzhou berupaya menenangkan warganya dengan menyatakan bahwa kasus massal yang ditemukan di lingkungan institusi pendidikan tersebut bukan berarti pertanda munculnya wabah baru.
Semua siswa yang positif itu juga baru pertama kali mengalami infeksi COVID, demikian otoritas kesehatan Kota Hangzhou.
China telah menurunkan status penanganan COVID-19 dari level A menjadi level B sejak Desember 2022.
Dengan penurunan status tersebut, maka area publik, termasuk objek wisata dibuka seluas-luasnya tanpa menerapkan protokol kesehatan antipandemi secara ketat seperti yang diterapkan sejak Januari 2020.
Musim liburan Tahun Baru Imlek yang juga bersamaan liburan semester di China berlangsung sejak pertengahan Januari hingga pertengahan Februari.
Namun, beberapa sekolah dan kampus ada yang baru memulai kegiatan semester pada 20 Februari 2023.
Baca juga: Pemda China habiskan Rp750 triliun lebih untuk pandemi pada 2022
Baca juga: China klaim sukses besar dalam respons COVID-19
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023