Athena (ANTARA) - Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Selasa mendorong Yunani dan Turki untuk mempererat komunikasi guna menangani perselisihan dan menghindari tindakan sepihak yang dapat meningkatkan ketegangan.

Yunani dan Turki, yang keduanya bertetangga dan merupakan anggota Pertahanan Atlantik Utara (NATO), berselisih tentang sejumlah masalah mulai dari soal hak milik mineral di Aegea, wilayah udara, hingga tentang Siprus yang terpecah secara etnis.

Ketegangan antar keduanya meningkat lagi belakangan ini, tetapi Yunani menjadi salah satu negara pertama yang mengirim personel penyelamat ke Turki yang dilanda gempa pada 6 Februari, untuk menolong para korban selamat dari puing-puing bangunan.

"Penting untuk Yunani dan Turki untuk menemukan cara untuk menyelesaikan perbedaan yang sudah berlangsung lama, melalui dialog dan diplomasi," jelas Blinken dalam konferensi pers di Athena.

Dia mendorong kedua negara itu untuk tidak mengambil tindakan sepihak atau membuat pernyataan yang hanya akan membuat masalah menjadi semakin rumit.

Baca juga: Turki tuding pesawat Yunani berusaha "halangi" misi NATO

Blinken pada Senin (21/2) bertemu dengan Menlu Turki Mevlut Cavusoglu di Ankara.

Sementara itu, Menlu Yunani Nikos Dendias, dalam konferensi pers bersama Blinken, mengatakan Athena tidak mengharapkan imbalan apa pun atas bantuan yang telah dikirim ke Turki.

Bantuan itu termasuk tenda, tempat tidur, dan selimut untuk menolong ratusan ribu orang yang kehilangan tempat tinggal akibat gempa.

"Adalah tugas kami untuk membantu sesama manusia yang menderita dan kami akan terus melakukannya," ujar Dendias.

Dendias melanjutkan, jika hubungan antara kedua negara dapat membaik melalui komunikasi antarmasyarakat, maka tentu ada konsekuensi politik yang dapat muncul.

"Tapi saya tekankan, Yunani tidak mengharapkan imbalan dari Turki atas bantuan yang diberikan kepada para korban gempa," katanya.

Baca juga: Turki kini fokus bersihkan puing-puing akibat gempa

Blinken memuji Yunani atas perannya sebagai pusat energi di Eropa tenggara dan mengungkapkan bahwa terdapat ketertarikan besar di antara perusahaan-perusahaan AS untuk berinvestasi di Yunani yang telah membuat langkah maju dalam sektor energi terbarukan.

Dia mengatakan Athena dan Washington bekerja sama untuk memperkuat keamanan energi di seluruh kawasan itu, demi mengurangi ketergantungan pada energi gas Rusia.

Yunani dan Turki hanya akan merasakan manfaat dengan menyelesaikan perselisihan mereka, tambahnya.

"Saya percaya bahwa ada kepentingan dan niat di kedua negara untuk menyelesaikan masalah perbedaan yang sudah berlangsung lama, untuk menjadikan kawasan ini sebagai bentuk kerja sama dan bukan konflik," kata Blinken.

Sumber: Reuters

Penerjemah: Kenzu Tandiah
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023