Mukomuko (ANTARA) -
Tim Patroli Konsorsium Bentang Sebelat Bengkulu bersama Polsek Sungai Rumbai, Kabupaten Mukomuko menemukan alat berat yang melakukan aktivitas perambahan liar di kawasan hutan produksi Air Teramang.

Kepala Kepolisian Sektor Sungai Rumbai, Kabupaten Mukomuko Iptu Azhara di Mukomuko, Selasa, mengatakan penemuan alat berat di kawasan hutan konservasi tersebut setelah polisi menerima laporan dari Tim Patroli Konsorsium Bentang Sebelat Bengkulu.

Tim Patroli Konsorsium Bentang Sebelat Bengkulu saat melakukan patroli monitoring di kawasan hutan produksi Air Teramang menemukan adanya perambahan hutan tersebut menggunakan alat berat.

Dengan adanya penemuan perambahan hutan tersebut kemudian Tim Konsorsium Bentang Sebelat Bengkulu meminta bantuan Polsek Sungai Rumbai untuk melakukan penindakan.

Kemudian Kapolsek Sungai Rumbai bersama lima orang personel memberikan bantuan terhadap Tim Patroli Bentang Alam Sebelat untuk menemukan satu unit alat berat jenis exapator merek CAT 320 GC di kawasan hutan produksi tersebut.

Ia mengatakan pada Selasa sekitar pukul 10:20 WIB personel Polsek Sungai Rumbai bertemu dengan Tim Patroli Konsorsium di dalam kawasan HP Air Teramang dan setelah melakukan koordinasi ternyata alat berat sudah berpindah tempat dan disembunyikan.

Sekira pukul 10:40 WIB aparat Polsek bersama Tim Patroli Konsorsium melakukan pencarian terhadap alat berat tersebut, dan pada pukul 11:00 WIB alat berat ditemukan di perkebunan sawit yang berada di dalam kawasan HP Air Teramang, sementara operator alat berat sudah tidak ada lagi.

Kemudian aparat Polsek dan Tim Konsorsium mengidentifikasi terhadap alat berat tersebut untuk mengetahui siapa pemiliknya.

Selanjutnya pada pukul 14.30 WIB aparat Polsek dan Tim Patroli Konsersium Bentang Sebelat keluar dari wilayah Hutan Produksi Air Teramang.

Di kawasan hutan di Desa Retak Mudik Kecamatan Sungai Rumbai itu juga ditemukan sebagian besar sudah menjadi perkebunan kelapa sawit produktif.

Perkebunan kelapa sawit baru tanam, lahan hutan siap tanam sawit, dan lahan hutan yang baru dibuka untuk perkebunan.

Pewarta: Ferri Aryanto
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2023