Jakarta (ANTARA News) - Polda Metro Jaya berhasil menangkap seorang bandar besar narkoba warga negara China bernama Wong alias Ong alias Koh alias Peter alias Herman Chu di Hotel Limas, Palembang, 3 Mei 2005 pukul 08.00 WIB, "Untuk menangkap Wong, Polda Metro dan Badan Narkotika Provinsi DKI membentuk tim khusus untuk mengejarnya," kata Direktur Narkoba Polda Metro Jaya, Kombes Pol Carlo Brix Tewu di Jakarta, Jumat. Ia mengatakan, untuk penangkapan Wong, polisi harus mempelajari informasi jaringan Wong ditambah dengan data base yang dimiliki hingga akhirnya mendapatkan informasi bahwa Wong ada di Palembang. "Informasi keberadaan Wong diperoleh dari penangkapan Akuang, 2 Mei 2006 di Palembang dengan barang bukti 1,2 kg shabu. Akuang mengaku mendapatkan shabu dari Wong," katanya. Dalam penyidikan, Wong ternyata memiliki dua paspor yakni paspor China atas nama Kwang Fuk Sing dan paspor Indonesia atas nama Herman Chu. "Wong mengaku pernah beberapa kali mengirim puluhan kilogram shabu dan ribuan ekstasi kepada tersangka Aling dan Ongki lewat jasa kurir," kata Carlo. Untuk mendapatkan shabu itu, Wong mengaku memesan kepada dua warga negara Hongkong bernama AT dan AS yang merupakan anggota sindikat penjualan shabu internasional dengan wilayah pemasaran Asia Tenggara. Dalam menjual shabu di Indonesia, Wong dibantu oleh tangan kanannya diantaranya Aling yang tertangkap September 2005, Sulaiman Gunawan yang tertangkap Pebruari 2005 dan Andi Wijaya (tertangkap 8 Mei 2005). "Wong pernah kerja sama dengan Benny Sudrajat dalam bisnis kapal di Hongkong namun uangnya dibawa kabur Benny," katanya. Benny telah tertangkap karena menjadi pemilik pabrik ekstasi di Cikande, Serang, 11 November 2005. Dari hasil interogasi ini, Polda Metro Jaya menangkap Andi Wijaya karena selama ini setiap transaksi, Wong selalu menggunakan perantara Andi Wijaya. Andi ditangkap 8 Mei 2006 di Perumahan Mediterania Kalideres Jakarta Barat bersama dengan Puspasari (isterinya), Herman Teja (kakak) dan Efendi (sopir).(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006