"Jadi, pesawat itu akan diberangkatkan langsung dari pabrikan Lockheed Martin di Marietta, Georgia, Amerika Serikat, tanggal 28 Februari ini, kemudian tiba diperkirakan tanggal 6 Maret," kata Indan kepada awak media di Jakarta, Selasa.
Kadispenau menjelaskan bahwa pesawat tersebut termasuk dalam program modernisasi alutsista TNI AU yang telah memesan lima unit pesawat C-130J Super Hercules untuk memperkuat lini pesawat Hercules yang saat ini dimiliki TNI AU.
Selepas kedatangan unit pertama, lanjut Kadispenau, empat unit lainnya akan tiba secara bertahap hingga Januari 2024 mendatang.
"Kedatangan berikutnya direncanakan bulan Juli (2023), Oktober (2023), dan Januari tahun depan ya," jelas Indan.
Rencananya unit pertama tersebut akan ditempatkan di Pangkalan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Menurut Kadispenau, secara keseluruhan kelima unit pesawat C-130J Super Hercules tersebut di antaranya akan memperkuat Skadron 31 Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta, Skadron 32 Lanud Abdul Rachman Saleh Malang, dan Skadron 33 Lanud Sultan Hasanuddin Makassar.
"Saya kira kedatangan lima pesawat Hercules tipe J ini akan banyak memenuhi kebutuhan kita mengenai transportasi berat ya, transportasi personel maupun kargo yang dibutuhkan oleh kita," kata Indan.
Pesawat C-130J Super Hercules merupakan produksi Lockheed Martin yang sempat dipamerkan oleh pabrikan sistem kesenjataan dan pertahanan Amerika Serikat itu sebagai salah satu produk andalan dalam pameran Indo Defence 2018.
Pesawat angkut berat itu dapat digunakan mulai dari mendukung misi kemanusiaan hingga untuk kegiatan perdamaian wilayah. Pesawat C-130J Super Hercules tetap menjadi pesawat angkut paling relevan di dunia.
Kepala Staf TNI AU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo saat mengunjungi pabrikan Lockheed Martin di Maryland, Amerika Serikat, pada September 2021, sempat menekankan bahwa pengadaan pesawat C-130J Super Hercules akan meningkatkan kemampuan TNI AU secara signifikan.
"Dengan adanya pesawat tipe C-130 J, saya percaya TNI AU akan mampu meningkatkan kemampuan, terutama dalam operasi angkutan udara secara signifikan," kata Fadjar.
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2023