Subvarian itu diperkirakan menyumbang 80,2 persen dari total kasus COVID-19 di AS hingga Sabtu (18/2) atau naik dari 73 persen pada pekan sebelumnya. Sementara itu, subvarian BQ.1.1 masih menjadi penularan paling umum kedua di AS dengan 12,1 persen.
CDC pertama kali melacak Kraken pada November 2022 ketika subvarian Omicron tersebut menyumbangkan kurang dari 1 persen terhadap total kasus di tingkat nasional. Sejak saat itu, Omicron Kraken menyebar dengan cepat di AS.
Studi awal menunjukkan bahwa Omicron Kraken memiliki beberapa mutasi mengkhawatirkan yang mengindikasikan bahwa subvarian itu lebih menular dibandingkan subvarian lainnya.
Meski lebih mudah menyebar, para ilmuwan mengatakan subvarian itu tidak menyebabkan penyakit yang lebih parah.
Pewarta: Xinhua
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023