Moskow (ANTARA) - Presiden Rusia Vladimir Putin bakal menyampaikan perkembangan terakhir mengenai apa yang disebutnya "operasi militer khusus" di Ukraina, kepada elit politik dan militer Rusia, pada Selasa ini.
Selama ini banyak kalangan di Rusia ingin mengetahui rencana Putin dalam satu tahun ke depan.
Putin akan menyampaikan pandangan terbarunya dalam pidato kepada parlemen dan para komandan militer, setahun setelah dia memerintahkan pasukan Rusia dikirim ke Ukraina.
Keputusan itu memicu konfrontasi terbesar dengan Barat sejak era Perang Dingin.
"Pada masa yang begitu penting dan sangat pelik dalam perkembangan kita dan hidup kita, semua orang menantikan pesan dengan harapan mendengar evaluasi atas apa yang tengah terjadi dan evaluasi terhadap operasi militer khusus," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada televisi pemerintah.
Menurut Kremlin, Putin juga akan menyampaikan analisisnya mengenai situasi internasional dan sekaligus menguraikan visinya tentang pembangunan Rusia setelah Barat menjatuhkan sanksi besar-besaran kepada negeri ini.
Pidato ini akan disampaikan di Moskow mulai pukul 09.00 GMT (16.00 WIB).
Konflik Ukraina sejauh ini sudah menjadi pertaruhan terbesar dari seorang pemimpin Rusia paling tidak sejak Uni Soviet ambruk pada 1991. Ini juga menjadi perjudian yang bagi para pemimpin Barat seperti Presiden AS Joe Biden harus berakhir dengan kekalahan Putin.
Pasukan Rusia mengalami tiga pembalikan nasib di medan perang utama sejak perang ini dimulai. Namun demikian, Rusia masih menguasai sekitar seperlima wilayah Ukraina.
Puluhan ribu orang terbunuh akibat perang ini. Putin yang saat ini berusia 70 tahun menyatakan Rusia tengah dihadapkan kepada pertarungan mempertahankan eksistensinya melawan Barat yang dianggapnya arogan dan ingin mencincang Rusia serta merampok sumber daya alamnya yang besar.
Politisi oposisi Rusia yang terpenjara, Alexei Navalny, menuduh Putin tengah menghancurkan masa depan Rusia demi ambisi pribadinya.
“Alasan sebenarnya di balik perang ini adalah masalah politik dan ekonomi di Rusia, hasrat Putin untuk tetap berkuasa dengan cara apa pun, dan obsesinya meninggalkan warisan bersejarah," kata Navalny.
"Dia ingin dicatat sejarah sebagai tsar penakluk."
Tsar adalah gelar penguasa monarki dalam rumpun bahasa Slavia yang setara dengan raja atau kaisar.
Setelah Barat kentara berpihak kepada Ukraina, posisi China menjadi bahan sorotan dalam beberapa pekan terakhir.
Diplomat senior China, Wang Yi, segera mengunjungi Moskow yang kemungkinan besar untuk bertemu Putin. Amerika Serikat khawatir Beijing mempertimbangkan diri memasok senjata kepada Rusia.
Pasokan senjata China kepada Rusia bisa mengubah perang Ukraina menjadi konfrontasi terbuka antara Rusia dan China di satu sisi, melawan Ukraina dan aliansi militer NATO pimpinan AS di sisi lain.
Sumber: Reuters
Baca juga: Situasi terkini Ukraina-Rusia: Ukraina minta bantu militer ditambah
Baca juga: Rusia dakwa 680 pejabat Ukraina terlibat kejahatan perang
Baca juga: Setahun perang Ukraina, Xi Jinping akan sampaikan "pidato perdamaian"
Penerjemah: Jafar M Sidik
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023