Jakarta (ANTARA) - Aktris Clara Bernadeth mengisahkan bahwa dia pernah memiliki pengalaman hidup yang sama seperti pada film "Kembang Api", kejadian tidak mengenakkan yakni mental abuse hingga kedua orang tua yang hampir berpisah.

"Pernah tuh aku pulang sekolah tapi tidak pulang ke rumah, tapi aku nginep di rumah teman. Aku ngerasa hidup gue gimana? Bingung lah pasti kan. Karena waktu itu orang tua aku mau pisah,” ungkapnya dalam siaran resmi, Selasa.

“Dengan kepergian aku tuh membuat orang tua malah jadi nggak pisah sebenarnya. Sampai sekarang, puji tuhan mereka masih bareng. Itu yang sampai sekarang aku punya perspektif berbeda sama keluarga," tambahnya.

Baca juga: Clara Bernadeth ditantang jajal genre komedi

Selain itu, kejadian menyakitkan juga pernah dialaminya. Clara mengatakan bahwa dia sempat mengalami kekerasan emosional.

“Sebenarnya aku dulu sempat mengalami yang namanya bukan KDRT ya. Tapi emotional abusif sama seseorang. Dia tuh tipenya kalau marah yang teriak, lempar barang, cuma sudah membahayakan lah,” kisahnya.

“Aku baru sadar, kalau itu termasuk dalam salah satu kekerasan dalam hubungan. Walaupun bukan fisik, tapi secara emosional kita di abuse. Secara mental aku kena banget," tambahnya sambil meneteskan air mata.

Bahkan, Clara juga mengaku hal tersebut sampai mengganggu fokusnya. Clara pun bahkan sempat merasa ingin bunuh diri dengan menabrakkan mobilnya.

"Bahkan itu membuat aku bingung, linglung, nggak fungsional secara apapun. Di tengah-tengah itu, aku lagi nyetir sendiri. Pulang dari rumah dia, habis berantem terus diancam, aku sempat merasa apa ‘Gue tabrakin aja ini mobil ya, dia senang kali ya’. Perlakuan dia pada aku tuh membuat aku nggak ada willingness untuk hidup. Tertekan banget hidup aku," kata Clara.

Namun akhirnya, Clara bersyukur memiliki kakak seorang psikolog, hingga dirinya mengetahui tentang masalah mental.

Baca juga: "Hujan Di Balik Jendela", kisah cinta segitiga dan penyembuhan

“Dulu kita belum tahu mental illness itu apa. Mental health issue apa. Dulu tuh belum banyak dibahas. Thanks God, kakak aku psikolog, jadi kita banyak ngobrol soal mental illness pentingnya menjaga hati, pikiran kita, dan apapun yang kita lewatin. Kalau trauma itu jangan dikubur, jangan ditutupin, jangan dibiarin," terangnya.

"Alasan aku tidak jadi mengakhiri hidup, karena waktu itu terbesit ada mamah papah yang nunggu aku di rumah. Dan aku bersyukur banget dikelilingi oleh orang-orang yang mencintai aku. Dorongan dari sekitar kita, itu penting banget. Ketika kita dikelilingi orang-orang yang tepat, benar-benar support dan mencintai kita, itu bisa menjadi motivasi di saat pemikiran rusak itu muncul," lanjutnya.

Tak hanya itu, Clara juga mengaku bersyukur bisa mendapatkan banyak ujian, karena dengan begitu banyak pengalaman yang ia terima.

“Karena bagaimanapun juga, masalah mental, masalah emosional, apapun yang terjadi dalam diri kita, adalah tanggung jawab kita. Mau masalah dari luar sekeras apapun, tapi kita yang diberi tanggung jawab sama Tuhan untuk menjaga hidup kita sendiri, dengan tidak mengakhiri hidup kita sendiri. Karena bagaimanapun juga, semua masalah akan ada titik terangnya juga," tambahnya.

Baca juga: Gaya "Parisian Chic" Laura Basuki hingga Jessica Mila

Dengan apa yang sudah dialaminya, terakhir Clara juga berpesan, saat mengalami masalah, untuk tidak mudah menyerah.

“Aku tidak tahu apa yang terjadi sama diri kalian. Masalah apa yang terjadi sama kalian saat ini. Satu hal.yang bisa aku bilang adalah, jangan menyerah. Karena kita tidak tahu ke depannya.masalah itu akan membawa kita ke tempat mana. Karena Habis Gelap Terbitlah Terang," kata Clara.

Diperankan oleh Ringgo Agus Rahman, Donny Damara, Hanggini, dan Marsha Timothy, film “Kembang Api” akan tayang serentak di seluruh Indonesia pada tanggal 2 Maret 2023.

Baca juga: Perankan tokoh putus asa, Ringgo Agus Rahman kenang masa terpuruk
Baca juga: Donny Damara hingga Marsha Timothy main di film "Kembang Api"

Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023