Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo menyebut keributan yang terjadi saat Musyawarah Nasional (Munas) XVII Himpunan Pengusaha Indonesia (HIPMI) adalah hal yang biasa bagi anak muda.
"Saya memberikan apresiasi kepada HIPMI, pada saat pemilihan ketua di Solo ramai sedikit, ya anak-anak muda biasalah ramai-ramai sedikit, tapi setelah itu kepilih semuanya bersatu kembali, ini sangat baik," kata Presiden Jokowi di Jakarta, Senin.
Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut saat menghadiri pelantikan Badan Pengurus Pusat HIPMI masa bakti 2022-2025.
Pada Munas XVII HIPMI di Solo, 21-23 November 2022, Akbar Himawan Buchari terpilih sebagai ketum HIPMI setelah memperoleh 92 suara, mengungguli saingannya, Bagas Ardhadirgha, yang mendapatkan sebanyak 68 suara.
Munas tersebut sempat diwarnai perkelahian antaranggota HIPMI. Dalam video yang tersebar di media sosial, tampak sejumlah pria berpakaian batik peserta Munas XVII HIPMI berkumpul di ruangan bertuliskan Munas XVII menyaksikan aksi saling pukul dua orang yang juga mengenakan batik HIPMI. Setelah dua orang itu berkelahi, beberapa peserta lain ikut saling melempar dengan alat catering.
"Bagas diakomodir, Angga diakomodir, semuanya, karena memang HIPMI adalah organisasi untuk urusan yang berkaitan dengan ekonomi," tambah Presiden.
Presiden pun menyebut jumlah pengurus HIPMI yang mencapai 239 orang pun hal yang biasa.
"Saya lihat tadi yang dilantik juga panggungnya tidak cukup, saya juga mengapresiasi 239 pengurus, itu bukan hal besar karena negara kita 282 juta penduduknya. Tadi ketua Akbar menyampaikan ke saya 'Pak ini pengurusnya banyak banget 239', ndak, biasa, dari Sabang sampai Merauke semua bisa terakomodir dalam pengurus HIPMI yang sekarang," papar Presiden.
Presiden menilai dengan jumlah pengurus yang menembus angka 200 lebih itu, adalah hal yang wajar karena seharusnya kepengurusan HIPMI hadir dari Sabang sampai Merauke.
"Yang saya senang biasa ada konflik terbuka sulit disatukan, ini ketua Akbar bisa menyatukan ini juga sangat sangat, tadi yang teriak 'menteri'. Nantilah presiden berikutnya, presiden berikutnya ketua Akbar menteri, saya setuju," ungkap Presiden disambut seruan para undangan.
Sebagai pengusaha muda, Presiden Jokowi mendorong agar pengurus HIPMI dapat terbiasa menghadapi tantangan, rintangan maupun kesulitan.
"Jadi memiliki pribadi yang tangguh, yang adaptif, terbiasa learning by doing, semuanya terbiasa, karena sekarang ini tidak ada standar, tidak ada pakem, terdistrupsi semuanya, sehingga yang penting street smart, bukan book smart, dan itu ada di HIPMI, pengamanan lapangan, pengamanan jalanan itu ada di HIPMI," tambah Presiden.
Presiden pun meminta agar pengurus HIPMI mencontoh kerja Menteri Investasi Bahlil Lahadalia yang juga mantan Ketua Umum HIPMI.
Presiden Jokowi juga menyebut pemerintah sudah berupaya untuk membangun ekosistem usaha agar semakin baik.
"UU Cipta Kerja juga sebentar lagi sudah bisa kita selesaikan yang semua menyederhanakan, memberikan peluang kepada kita semuanya untuk bisa menciptakan lapangan kerja yang sebanyak-banyaknya. Hilirisasi induistri meski tantangan juga tidak mudah, tapi akan kita teruskan," tegas Presiden.
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2023