AS dan Turki tidak selalu setuju dengan setiap isu, tapi kemitraan ini telah berhasil melawan berbagai tantangan,

Ankara (ANTARA) - Amerika Serikat akan membantu Turki dalam menangani kondisi pascagempa selama dibutuhkan, kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Senin.

Blinken menyampaikan pernyataan itu setelah berkunjung ke wilayah terdampak gempa pada Minggu (19/2), ketika upaya penyelamatan sudah mulai dihentikan.

Gempa dahsyat itu menewaskan lebih dari 46 ribu orang di Turki dan di bagian barat laut Suriah.

Menanggapi pernyataan Blinken tersebut, Menlu Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan bahwa tidak perlu menunggu bencana dulu untuk meningkatkan hubungan antarnegara.

"AS dan Turki tidak selalu setuju dengan setiap isu, tapi kemitraan ini telah berhasil melawan berbagai tantangan," kata Blinken dalam konferensi pers bersama dengan Cavusoglu di Ankara.

AS memberi total bantuan kemanusiaan mencapai 185 juta dolar AS (setara Rp2,8 triliun) untuk mendukung upaya tanggap dampak gempa di Turki dan Suriah, demikian disampaikan Kemenlu AS.

Hubungan antara AS dan Turki, sesama anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), mengalami ketegangan antara lain karena Ankara memperoleh sistem pertahanan rudal dari Rusia sejak 2019.

Cavusoglu mengatakan bahwa dia dengan Blinken telah membahas rencana kesepakatan senilai 20 miliar dolar AS (Rp303 triliun). Kesepakatan itu tentang pembelian 40 unit pesawat tempur F-16 oleh Turki dari AS.

Baca juga: Blinken kunjungi Turki bahas solidaritas gempa dan perluasan NATO

Turki ingin pemerintah AS mengirim surat pemberitahuan resmi tentang penjualan F-16 itu ke Kongres AS, imbuh Cavusoglu.

Dia menambahkan bahwa Ankara mengharapkan dukungan dari Kongres AS untuk melancarkan kesepakatan itu.

Berdiri di samping Blinken dalam konferensi pers bersama itu, Cavusoglu mengatakan tidak mungkin bagi Turki untuk membeli pesawat tempur F-16 jika dipersulit dengan berbagai syarat.

Cavusoglu mengatakan dia percaya masalah itu dapat diatasi jika pemerintah AS bersikap tegas.

Terkait gempa, otoritas manajemen bencana dan kedaruratan Turki (AFAD) mengatakan bahwa setidaknya 13 ribu alat berat pengeruk, mobil derek, truk, dan alat berat lainnya telah dikirim ke zona terdampak gempa.

Jumlah korban tewas di Turki telah meningkat menjadi 41.020, dan diperkirakan akan meningkat lagi, menurut AFAD.

Sementara itu, 385 ribu gedung apartemen di Turki dilaporkan telah hancur atau rusak parah, kata AFAD.


Sumber: Reuters

Baca juga: Turki kini fokus bersihkan puing-puing akibat gempa

Baca juga: Jenazah WNI korban gempa Turki tiba di Bali pada Kamis 23 Februari

Penerjemah: Kenzu Tandiah
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023