laba perseroan per 31 Desember 2022 tercatat senilai Rp52 miliar, meningkat lebih dari tiga kali lipat dari Rp12,5 miliar pada 31 Desember 2021
Jakarta (ANTARA) - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan pertumbuhan laba sebelum pajak (profit before tax) yang signifikan sebesar 316 persen menjadi Rp52 miliar pada 2022 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy).

"Dalam laporan keuangan bank only (diaudit) tahun 2022, laba perseroan per 31 Desember 2022 tercatat senilai Rp52 miliar, meningkat lebih dari tiga kali lipat dari Rp12,5 miliar pada 31 Desember 2021," kata Pelaksana Tugas Direktur Utama Bank Muamalat Hery Syafril dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Peningkatan laba tersebut ditopang oleh kenaikan pendapatan berbasis komisi (Fee Based Income/FBI) perseroan sebesar 95 persen (yoy) dari Rp560,5 miliar per 31 Desember 2021 menjadi Rp1,1 triliun pada akhir Desember 2022.

Aset Bank Muamalat per 31 Desember 2022 tercatat senilai Rp61,4 triliun, tumbuh 4,2 persen (yoy) dari Rp58,9 triliun per 31 Desember 2021.

Adapun Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp46,14 triliun. Untuk kualitas aset perseroan terjaga dengan baik, yang terlihat dari rasio Non Performing Financing (NPF) sebesar 0,86 persen.

Sementara itu, Bank Muamalat mampu menekan beban operasional sehingga efisiensi meningkat. Hal itu tercermin dari turunnya rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) dari 99,3 persen menjadi 96,62 persen per 31 Desember 2022.

Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perseroan meningkat sebesar 8,94 persen (yoy) dari 23,76 persen per 31 Desember 2021 menjadi 32,70 persen per akhir Desember 2022. Peningkatan tersebut disebabkan oleh realisasi penambahan modal tier 2 sebesar Rp2 triliun.

Dengan demikian, total modal Bank Muamalat per 31 Desember 2022 tercatat sebesar Rp6,97 triliun atau meningkat sebesar 34,4 persen dari periode sebelumnya yang sebesar Rp5,19 triliun.

Pada 2023, bank tersebut mengimplementasikan sejumlah rencana strategis, yakni optimalisasi dan penajaman potensi bisnis di segmen pembiayaan dan pendanaan, terutama segmen ritel, penajaman strategi channel distribusi,baik jaringan fisik maupun jaringan digital, serta pengembangan organisasi dan sumber daya manusia.


Baca juga: Bank Muamalat berpartisipasi dalam pembiayaan sindikasi ke Pelindo
Baca juga: BTN cetak laba bersih Rp3,04 triliun pada 2022 naik 28,15 persen
Baca juga: Laba bersih BSI tumbuh 40,68 persen pada 2022 jadi Rp4,26 triliun

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023