Sungai Batang Kuantan memang menjadi salah satu habitat buaya di Riau. Dan untuk mengantisipasi agar tidak terjadi interaksi negatif antara manusia dengan buaya, kita perlu berbagi ruang dan waktu
Pekanbaru, (ANTARA) - Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Riau meminta masyarakat Desa Sikakak, Kecamatan Cerenti, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) untuk berbagi ruang dan waktu dengan buaya, yang diinformasikan menyerang mereka saat berada di Sungai Barang Kuantan.
"Sungai Batang Kuantan memang menjadi salah satu habitat buaya di Riau. Dan untuk mengantisipasi agar tidak terjadi interaksi negatif antara manusia dengan buaya, kita perlu berbagi ruang dan waktu," kata Kepala KSDA Wilayah I Andri Hansen Siregar, Senin di Pekanbaru.
Pihaknya mengimbau warga untuk menghindari aktivitas di sungai saat buaya aktif mencari mangsa, umumnya pada pukul 17.00-07.00 WIB. Oleh karena itu, pemerintah desa harus memasang papan informasi atau spanduk di kawasan rawan buaya di tepi sungai Batang Kuantan sebagai pengingat.
Selain itu, masyarakat Desa Sikakak diharapkan tidak bertindak anarkis terhadap buaya karena termasuk hewan yang dilindungi. Tim meminta warga untuk selalu berkomunikasi dengan Balai Besar KSDA Riau jika melihat pergerakan hewan tersebut.
Dikatakannya, tim sudah turun untuk melakukan kegiatan mitigasi interaksi negatif buaya liar di desa tersebut. Pada Ahad (19/2) petugas Balai Besar KSDA Riai dari Resor Bukit Rimbang, Seksi Wilayah I Wilayah I berkoordinasi dengan Kepala Desa Sikakak, Andri.
“Kades menjelaskan kepada tim bahwa ada buaya yang menyerang warganya yang sedang mandi di Sungai Batang Kuantan saat itu,” ujarnya.
Sementara itu korban yang diserang buaya, Amat menceritakan saat-saat dirinya berada di Sungai Batang Kuantan untuk mandi. Tidak lama setelah mandi, tiba-tiba seekor buaya menerkam lengan kanannya. Dia tiba-tiba secara refleks berusaha melepaskan gigitan buaya tersebut dan berhasil melarikan diri.
Ia menjelaskan di Sungai Batang Kuantan, masyarakat Sikakak sudah sejak lama mandi dan mencari ikan.
"Kami berharap pihak berwenang bisa memasang perangkap untuk menangkap buaya agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan," kata Amat.
Baca juga: Seorang warga Indragiri Hilir Riau tewas diterkam buaya
Baca juga: BBKSDA Riau mitigasi konflik buaya muara memangsa kambing orang
Baca juga: BBKSDA Riau mengevakuasi buaya liar di Kampung Merempan Hilir
Baca juga: BBKSDA Riau: Akibat terganggunya habitat, buaya di Meranti mati
Pewarta: Bayu Agustari Adha
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023