Tim evakuasi helikopter kedua yang lewat jalur udara gagal karena kabut tebal
Jambi (ANTARA) - Tim SAR gabungan jalur udara helikopter kedua yang membawa 17 personel, gagal mengevakuasi di lokasi kecelakaan helikopter Kapolda Jambi dan rombongan di Bukit Tamiai, Kecamatan Barang Merangin, Kabupaten Kerinci. Senin (20/23).
Tim evakuasi jalur udara kedua gagal mengevakuasi di lokasi mendarat darurat helikopter Kapolda Jambi dan rombongan karena faktor cuaca yang tidak mendukung, kata Humas Basarnas Jambi, Luthfi.
"Tim evakuasi helikopter kedua yang lewat jalur udara gagal karena kabut tebal," katanya.
Setelah gagal melakukan evakuasi jalur udara helikopter yang membawa tim SAR gabungan ini akan kembali ke Jambi dan akan dijadwalkan kembali untuk melakukan evakuasi ulang.
Diketahui helikopter PK-BST ini membawa tim SAR gabungan 17 personel yang terdiri dari tiga orang, dokpol (dokter polisi) dua orang, Brimob enam orang, dan krew helikopter enam orang akan melakukan manuver dan pencarian di sekitar lokasi kejadian.
Baca juga: Tim evakuasi jalur darat dekati lokasi kecelakaan helikopter kapolda
Untuk diketahui sebelumnya tim evakuasi jalur udara telah menemukan titik lokasi kecelakaan helikopter Kapolda Jambi dan rombongan.
Tim evakuasi jalur udara juga telah menyuplai makanan, selimut, serta power bank untuk Kapolda Jambi dan rombongan.
Tim I evakuasi jalur udara dipimpin AKBP Frans dari Ditpoludara Baharkam Polri.
Seperti diberitakan sebelumnya, helikopter yang ditumpangi Kapolda Jambi mengalami kecelakaan di kawasan Hutan Tamiai, Kecamatan Batang Merangin, Kabupaten Kerinci, Minggu (20/23). Saat kejadian Kapolda Jambi dalam perjalanan kunjungan kerja ke Kabupaten Kerinci dan Kota Sungaipenuh.
Turut serta dalam rombongan Kapolda Jambi tersebut Direktur Reskrimum Polda Jambi Kombes Pol Andri Ananta Yudhistira, Direktur Polairud Polda Jambi Kombes Pol Michael Mumbunan, Korspri serta Adc Kapolda.
Baca juga: Tim temukan lokasi titik kecelakaan helikopter Kapolda Jambi
Baca juga: Kapolri sebut heli Kapolda Jambi mendarat darurat karena cuaca
Pewarta: Nanang Mairiadi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023