hunian tetap permanen sangat membantu percepatan pemulihan masyarakatPalu (ANTARA) - Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Sulawesi II membangun 266 unit hunian tetap (Huntap) tahap 2B di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, bagi korban gempa dan likuefaksi yang melanda kabupaten tersebut tahun 2018 lalu.
"Untuk tahap 2B di Kabupaten Sigi dibangun huntap sebanyak 266 unit," ucap Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Hunitan Tetap (Huntap) BP2P Sulawesi II, Zulfahmi, di Palu, Ahad.
Zulfahmi menerangkan 266 unit huntap tahap 2B di Kabupaten Sigi tersebar di Desa Sibalaya Selatan 120 unit dan Dusun II Desa Bangga 146 unit.
Pembangunan 266 huntap tersebut dikerjakan oleh kontraktor PT Adhi Karya, yang saat ini masih dalam tahap proses pembangunan.
Baca juga: PUPR bangun instalasi pengolahan air bersih untuk huntap Duyu Palu
Baca juga: Kementerian PUPR bangun 1.055 huntap untuk penyintas bencana di Palu
Zulfahmi mengemukakan pembangunan hunian tetap untuk warga di dua desa tersebut, merupakan rangkaian kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa, tsunami dan likuefaksi yang menimpa Palu, Sigi, Donggala dan Parigi Moutong pada tahun 2018.
Kegiatan itu merujuk pada Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 tahun 2022 tentang Penuntasan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Gempa Bumi, Tsunami dan Likuefaksi di Sulteng.
Inpres tersebut merupakan perpanjangan dari Inpres nomor 8 tahun 2018 yang masa berlakunya berakhir pada Desember 2020 lalu.
Terkait hal itu Bupati Sigi Mohamad Irwan mengapresiasi BP2P Sulawesi II yang membangun 266 huntap untuk warga di Desa Bangga dan Desa Sibalaya Selatan.
"Pembangunan hunian tetap permanen sangat membantu percepatan pemulihan masyarakat yang kehilangan tempat tinggal karena terdampak gempa dan likuefaksi 2018 lalu," kata Irwan.
Baca juga: Sigi terima bantuan 580 huntap dari Yayasan Bumi Tangguh
Baca juga: Pemkot Palu: Masih ada 2.000 huntap dibangun untuk penyintas bencana
Zulfahmi mengemukakan pembangunan hunian tetap untuk warga di dua desa tersebut, merupakan rangkaian kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa, tsunami dan likuefaksi yang menimpa Palu, Sigi, Donggala dan Parigi Moutong pada tahun 2018.
Kegiatan itu merujuk pada Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 tahun 2022 tentang Penuntasan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Gempa Bumi, Tsunami dan Likuefaksi di Sulteng.
Inpres tersebut merupakan perpanjangan dari Inpres nomor 8 tahun 2018 yang masa berlakunya berakhir pada Desember 2020 lalu.
Terkait hal itu Bupati Sigi Mohamad Irwan mengapresiasi BP2P Sulawesi II yang membangun 266 huntap untuk warga di Desa Bangga dan Desa Sibalaya Selatan.
"Pembangunan hunian tetap permanen sangat membantu percepatan pemulihan masyarakat yang kehilangan tempat tinggal karena terdampak gempa dan likuefaksi 2018 lalu," kata Irwan.
Baca juga: Sigi terima bantuan 580 huntap dari Yayasan Bumi Tangguh
Baca juga: Pemkot Palu: Masih ada 2.000 huntap dibangun untuk penyintas bencana
Menurut dia, masih banyak warga terdampak gempa dan likuefaksi 2018 yang membutuhkan hunian tetap.
"Utamanya yaitu mereka yang tinggal di hunian sementara," ucapnya.
Dengan adanya pembangunan tersebut, kata dia, sangat membantu pemerintah daerah dalam hal pemenuhan hak dasar masyarakat atas hunian, selain sebagai percepatan pemulihan dampak bencana 2018.
Baca juga: Pemkab Sigi sediakan lahan 26,9 hektare untuk huntap satelit
Baca juga: Penyintas gempa Sigi mulai tempati hunian tetap PUPR
Baca juga: Pemkab Sigi terima bantuan 126 huntap dari Yayasan Sheep Indonesia
Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023