"Kami langsung siagakan personel di titik jalur alternatif, setelah ada laporan dari warga yang kami terima terkait dugaan adanya pungli,"

Oelamasi, Kabupaten Kupang (ANTARA) - Kepolisian Resor Kupang, Nusa Tenggara Timur, menyiagakan personel untuk mencegah munculnya praktik pungutan liar (pungli) terhadap warga yang melintasi lokasi bencana tanah longsor di ruas Jalan Trans Timor di Desa Noelmina, Kecamatan Takari.

"Kami langsung siagakan personel di titik jalur alternatif, setelah ada laporan dari warga yang kami terima terkait dugaan adanya pungli," kata Kepala Polres Kupang FX Irwan Arianto kepada wartawan di lokasi bencana tanah longsor di Desa Noelmina, Minggu.

Ia mengatakan hal itu menanggapi adanya keluhan warga terkait dugaan pungli oleh oknum warga kepada pelintas jalur alternatif di lokasi bencana tanah longsor.

Irwan menjelaskan, pada saat setelah kejadian tanah longsor pada Jumat (17/2) malam, pihaknya langsung mengerahkan personel ke titik terdampak bencana.

Ia mengatakan, pihaknya tidak mengetahui jika selanjutnya ada jalur alternatif bagi sepeda motor yang dibuka oleh warga setempat.

"Makanya begitu kami dapat keluhan warga melalui layanan hotline Lapor Pak Kapolres, kami langsung siagakan personel," katanya.

Ia berharap dengan adanya personel polisi yang disiagakan, tidak ada lagi keluhan warga yang hendak melintasi jalur alternatif.

Lebih lanjut, Irwan mengatakan pihaknya akan terus mengawal seluruh proses penanganan dampak bencana longsor untuk memastikan pelaksanaan berjalan aman dan lancar di lapangan.

Ruas jalan yang terdampak longsor, kata dia, perlu segera ditangani karena merupakan akses utama yang menghubungkan Kota Kupang dan Kabupaten Kupang dengan empat kabupaten lain di Pulau Timor, maupun ke Timor Leste.

Ia menambahkan, selain itu pihaknya juga segera berkoordinasi dengan masyarakat terkait pembukaan jalur alternatif yang akan melintasi lahan milik warga.

"Kami akan terus bersinergi dengan berbagai pihak agar proses penanganan bencana longsor ini segera pulih kembali," katanya.

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2023