Jakarta (ANTARA News) - Lembaga pemeringkat internasional, Moody`s Investors Service, menaikkan rating atau peringkat Indonesia karena kemajuan yang substantif dan kokoh dalam keuangan negara dan membaiknya pengelolaan fiskal di tahun terakhir. Moody`s menyebutkan batas atas kurs mata uang asing untuk surat berharga dan peringkat surat berharga pemerintah dalam mata uang domestik dan asing meningkat menjadi "B1" dari sebelumnya "B2". Batas atas mata uang asing untuk deposito bank meningkat menjadi B2 dari sebelumnya B3, sedangkan batas atas deposito bank dalam mata uang lokal tetap tidak berubah pada "Baa2". Sementara peringkat yang lainnya stabil. Moody`s mengatakan kecilnya defisit pemerintah secara khusus telah menurunkan rasio utang pemerintah. Disebutkan rasio utang pemerintah terhadap PDB turun di bawah 50 persen pada akhir tahun 2005 dan berlanjutnya penurunan diharapkan terjadi sampai beberapa tahun mendatang. Hal ini menempatkan Indonesia pada posisi yang lebih baik dihadapan sebagian besar negara-negara dengan rating "B1". Moddy`s mengemukakan struktur utang pemerintah juga membuat Indonesia tidak mudah terguncang, dibandingkan sebagian besar negara peminjam lainnya. Dibandingkan dengan negara yang memiliki peringkat sama, tingkat total uang luar negeri (termasuk utang pemerintah dan swasta) Indonesia masih tetap tinggi. Meskipun demikian, risiko yang muncul dari tingginya utang berhasil diredakan oleh proporsi kepemilikan kreditor. Ke depan, arah peringkat tergantung pada pengelolaan keuangan pemerintah yang baik, keberhasilan pemerintah meningkatkan iklim investasi dan masuknya investasi asing lansung (FDI), kata lembaga itu. Moody`s mencatat rendahnya tingkat FDI telah menjadi salah satu faktor yang menahan peningkatan pertumbuhan dalam jangka menengah. (*)
Copyright © ANTARA 2006