Yogjakarta (ANTARA) - Jakarta LaVani Allo Bank menjadi juara putaran kedua PLN Mobile Proliga 2023 setelah menumbangkan Jakarta Bhayangkara Presisi 3-0 (25-15, 40-38, 25-22) pada laga putaran dua seri pamungkas PLN Mobile Proliga 2023 di GOR UNY Yogjakarta, Sabtu.
Kemenangan itu membuat tim milik Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut memuncaki klasemen dengan raihan 38 poin dan berhak mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp30 juta.
Hasil laga tersebut juga membawa LaVani sukses melakukan balas dendam karena pada putaran pertama sang juara bertahan itu kalah dari Bhayangkara Presisi dan kehilangan peluang menjadi juara putaran pertama.
"Kehadiran Pak SBY setiap pertandingan LaVani memang membawa energi tersendiri bagi tim. Yang jelas kami sampaikan terima kasih atas dukungan maksimal selama ini," kata asisten pelatih Jakarta LaVani Samsul Jais seusai pertandingan.
Baca juga: Popsivo Polwan beri pelajaran Gresik Petrokimia sebelum final four
LaVani yang tidak ingin kembali kalah dari Bhayangkara Presisi langsung memberikan tekanan sejak awal set pertama dan lewat permainan yang dominan menutup set pembuka dengan skor 25-15.
Tak ingin menyerah, giliran Bhayangkara Presisi yang menekan di set dua. Bahkan LaVani sempat tertinggal tiga poin sebelum akhirnya mampu menyamakan kedudukan dan terus saling kejar. Set itu bisa dikatakan rekor skor tertinggi musim ini mengingat kedua tim bertarung ketat hingga berakhir dengan kedudukan 40-38.
Kemenangan di set dua membuat motivasi Fahry Septian dan kawan-kawan meningkat. Meski Bhayangkara melakukan tekanan, namun tim juara bertahan itu mampu tampil tenang dan mengakhiri set tiga dengan 25-22.
"Kami melakukan strategi berbeda pada laga kali ini termasuk rotasi posisi pemain dan itu jalan. Set dua yang dramatis kita bisa ambil membuat pemain tenang yang bermain dengan lepas. Ini modal bagus untuk final four," kata Samsul Jais menambahkan.
Sementara itu pelatih Bhayangkara Presisi Reidel Alfonso Gonzalez Toiran mengakui timnya tidak bisa tampil maksimal saat menghadapi LaVani. Apalagi strategi yang diharapkan tidak bisa jalan dan mudah terbaca oleh lawan.
"Tim main kurang bagus. Banyak melakukan kesalahan sendiri," katanya seusai pertandingan.
Hal yang sama disampaikan salah satu pemain Jakarta Bhayangkara Presisi Hernanda Zulfi. Menurut dua, timnya banyak melalukan kesalahan sendiri dan dirinya tidak dalam kondisi terbaik.
Baca juga: Rivan Nurmulki jadi momok Pertamina Pertamax untuk bangkit
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2023