"Ini menggambarkan semangat kebersamaan yang harus terus kita jaga dan rawat,"
Palangka Raya (ANTARA) - Sejumlah organisasi kemasyarakatan wadah kumpulan berbagai suku di Provinsi Kalimantan Tengah yaitu Dewan Adat Dayak (DAD), Kerukunan Bubuhan Banjar (KBB) dan Kerukunan Keluarga Bakumpai (KKB) berkolaborasi menggelar peringatan Isra Miraj secara bersama-sama.
Wakil Gubernur Kalteng Edy Pratowo di sela kegiatan di Palangka Raya, Sabtu mengatakan pemerintah provinsi mengapresiasi pelaksanaan peringatan Isra Miraj yang diselenggarakan bersama-sama oleh DAD, KBB dan KKB tersebut.
"Ini menggambarkan semangat kebersamaan yang harus terus kita jaga dan rawat," tegas Edy Pratowo.
Menurutnya, kebersamaan menjadi modal sekaligus kunci dalam membangun daerah sehingga Kalimantan Tengah dapat menjadi daerah maju dan sejahtera.
Momentum peringatan Isra Miraj ini diharapkan semakin mempererat rasa kerukunan dan persatuan di tengah masyarakat, khususnya di wilayah Kalimantan Tengah.
"Sebagai semangat untuk bersama-sama memajukan pembangunan Kalimantan Tengah, demi terwujudnya Kalteng Makin Berkah," ucapnya.
Isra Miraj merupakan dua bagian perjalanan yang dilakukan Rasulullah Nabi Muhammad SAW dalam waktu satu malam, dimulai dengan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, kemudian perjalanan dari Masjidil Aqsa ke Sidratul Muntaha. Dalam peristiwa inilah Rasulullah mendapat perintah untuk menunaikan salat lima waktu.
"Peringatan Isra Miraj ini bisa menjadi semangat bagi kita untuk terus memperbaiki kualitas keimanan dan ketakwaan, serta menjalankan hidup secara seimbang," terangnya.
Peringatan Isra Miraj ini diisi pembacaan Maulid Al-Habsyi, Kalam Ilahi, hingga mendengarkan tausiah agama dan pencerahan yang disampaikan Guru Ahmad Supiani Al-Banjari tentang hikmah peristiwa agung Isra Miraj.
Baca juga: Pemprov Kalteng gandeng UMPR kembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif
Baca juga: Ketua DAD Kalteng: Libatkan putra-putri daerah Kalimantan dalam IKN
Baca juga: Kehidupan masyarakat Dayak Bakumpai dan perusahaan sawit
Pewarta: Muhammad Arif Hidayat
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2023