Duta Besar RI untuk Kuba Nana Yuliana, dalam sambutannya pada acara peringatan itu, menyampaikan harapan agar ke depannya kerja sama antara Indonesia dan Kuba dapat terus ditingkatkan karena masih banyak potensi kerja sama yang bisa digarap untuk memperoleh hasil yang lebih konkret.
Acara perayaan peringatan hubungan diplomatik Indonesia–Kuba ke-63 itu berlangsung di Havana pada Jumat (17/2), menurut keterangan KBRI Havana yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Dalam sambutannya, Dubes Nana juga menyampaikan sejumlah capaian dalam hubungan Indonesia–Kuba sesuai dengan 4 program prioritas pada masa jabatannya, yakni meningkatkan keterlibatan politik, mempromosikan kerja sama ekonomi, meningkatkan konektivitas antarmasyarakat kedua negara, dan pelindungan warga negara Indonesia di Kuba.
"Di bidang politik, pada 2022, Indonesia dan Kuba telah menandatangani perjanjian bebas visa bagi pemegang paspor diplomatik dan dinas. Kami juga mencatat adanya sejumlah kunjungan pejabat tingkat tinggi Indonesi ke Kuba," ujar Dubes Nana.
Sementara itu, dari sisi people-to-people connectivity, KBRI Havana telah melakukan beberapa upaya promosi citra, seni, dan budaya Indonesia melalui berbagai kegiatan pameran, antara lain pameran batik dan foto, promosi kuliner Indonesia melalui program "Spice Up the World", pagelaran Angklung, dan pameran desain GuayaBatik.
GuayaBatik merupakan kombinasi kain tradisional Kuba dan Indonesia -- Guayabera dan Batik-- sebagai simbol persahabatan dan hubungan baik kedua negara.
Untuk pelindungan WNI di negara-negara wilayah akreditasi KBRI Havana, Dubes Nana menekankan bahwa KBRI Havana akan terus memberikan pelayanan yang optimal kepada semua WNI yang ada di Kuba dan negara sekitar.
Dalam acara peringatan 63 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Kuba, KBRI Havana menampilkan Tari Lilin, sementara Orkestra dari Universitas Seni Kuba memainkan lagu Manuk Dadali, serta ada penampilan Tari Salsa oleh para duta besar dan diplomat perempuan di Kuba.
Pada kesempatan itu, KBRI Havana memberikan plakat penghargaan bagi sejumlah media mitranya serta menyajikan kuliner khas Indonesia, seperti tumpeng, sate ayam, nasi goreng, bakwan, dan sebagainya.
Hubungan diplomatik Indonesia-Kuba terjalin sejak 1960 pada waktu kunjungan Presiden Soekarno ke negara tersebut. Presiden Soekarno menandatangani perjanjian pembukaan hubungan diplomatik dengan Presiden Kuba kala itu, Fidel Castro.
Baca juga: Perusahaan Indonesia berinvestasi kelola 6 hotel di Kuba
Baca juga: KBRI Havana beri bantuan untuk sekolah Indonesia di Kuba
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2023